Page 94 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 94

antarmuka antara dua fase sehingga emulsi tetap stabil. Contoh emulsifier termasuk lecitin

                  dan mono- dan digliserida.
              2.  Penggunaan Gelling Agent membantu membentuk atau mempertahankan struktur gel dalam

                  produk makanan dan minuman. Mereka sering digunakan dalam produk seperti selai, jeli,
                  atau yogurt untuk mencegah terjadinya pemisahan fase dan menjaga tekstur yang konsisten.

                  Contoh gelling agent termasuk agar-agar, gelatin, atau pektin.

              3.  Penggunaan Antioxidant digunakan untuk melindungi produk makanan dan minuman dari
                  kerusakan  oksidatif  yang  disebabkan  oleh  reaksi  oksidasi  lemak  atau  pigmen.  Mereka

                  membantu  mempertahankan  warna,  aroma,  dan  rasa  produk  dengan  menghambat
                  pembentukan radikal bebas. Contoh antioksidan termasuk vitamin C, vitamin E, dan BHT

                  (butylated hydroxytoluene).

              4.  Penggunaan pH Regulator digunakan untuk menyesuaikan atau mempertahankan tingkat
                  keasaman  atau  kebasaan  produk.  Ini  dapat  membantu  dalam  menjaga  stabilitas  produk,

                  mengendalikan  aktivitas  enzimatik,  atau  mempertahankan  warna  dan  rasa.  Contoh  pH
                  regulator termasuk asam sitrat, asam askorbat, atau bikarbonat natrium.

              5.  Penggunaan  Chelating  Agent  membentuk  kompleks  dengan  ion  logam  yang  dapat
                  mempercepat kerusakan oksidatif atau menghasilkan warna dan rasa yang tidak diinginkan

                  dalam produk. Mereka membantu mencegah atau mengurangi aktivitas logam yang tidak

                  diinginkan  tersebut.  Contoh  chelating  agent  termasuk  EDTA  (ethylenediaminetetraacetic
                  acid) atau asam sitrat.

                     Dengan menggunakan mekanisme penstabil ini, produsen makanan dan minuman dapat
              memastikan produk mereka tetap stabil, berkualitas, dan memiliki umur simpan yang panjang.

              Hal ini juga membantu dalam mempertahankan karakteristik organoleptik yang diinginkan oleh

              konsumen.

              C.  Jenis-jenis Zat Pengental dan Penstabil

                     Terdapat berbagai jenis zat pengental yang digunakan dalam industri makanan untuk

              meningkatkan viskositas atau kekentalan produk. Berikut adalah beberapa jenis zat pengental
              yang umum digunakan:


                   1.  Pati
                     Pati adalah salah satu zat pengental alami yang paling umum digunakan dalam makanan.

              Tepung  jagung,  tepung  terigu,  pati  kentang,  dan  pati  tapioka  adalah  contoh-contohnya.  Pati

              biasanya digunakan untuk membuat saus, sup, kue, dan makanan lainnya menjadi lebih kental.
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99