Page 96 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 96

2.  Antioksidan

                     Zat  penstabil  ini  membantu  melindungi  makanan  dari  kerusakan  oksidatif  yang
              disebabkan  oleh  paparan  udara  atau  cahaya.  Beberapa  antioksidan  yang  umum  digunakan

              meliputi vitamin C (asam askorbat), vitamin E (tokoferol), BHA (butylated hydroxyanisole), dan
              BHT (butylated hydroxytoluene).

                   3.  Asam Sitrat

                     Asam sitrat sering digunakan sebagai zat penstabil pH dalam makanan. Ini membantu
              menjaga pH yang diinginkan dalam produk makanan, yang dapat mempengaruhi warna, rasa,

              dan  konservabilitasnya. Asam  sitrat  juga  digunakan  sebagai  pemanis  dan  pengawet  dalam
              minuman.

                   4.  Garam

                     Beberapa garam seperti natrium nitrit atau natrium nitrat digunakan sebagai zat penstabil
              dalam  pengawetan  makanan,  terutama  dalam  produk  daging  olahan.  Mereka  membantu

              mencegah  pertumbuhan  mikroba  yang  tidak  diinginkan  dan  memperpanjang  umur  simpan
              produk.

                   5.  Pektin
                     Pektin, yang merupakan zat pengental alami yang ditemukan dalam buah-buahan seperti

              apel dan jeruk, juga dapat bertindak sebagai zat penstabil dalam produk seperti selai, jeli, dan

              marmalade.  Ini  membantu  memberikan  tekstur  yang  kental  dan  kenyal,  serta  mencegah
              pemisahan fase dalam produk.

                   6.  Asam Fosfat
                     Asam  fosfat  digunakan  sebagai  zat  penstabil  pH  dan  penghambat  mikroba  dalam

              berbagai produk, termasuk minuman olahraga, sereal, dan makanan yang diawetkan.















                                      Gambar 6. 1 Pati, gelatin, pektin dan agar-agar

                                                 Sumber: IDNTimes.com
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101