Page 100 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 100

hidroksil dari rantai polimer pati yang berbeda. Pasta pati hasil pengikatan silang lebih kental,

              body lebih berat. tekstur mudah putus, dan tidak mudah pecah selama pemasakan, pH rendah,
              atau pengadukan yang intensif. Suhu gelatinisasi pati meningkat dengan bertambahnya jumlah

              Ikatan silang, sedangkan swelling power menurun. Stabilitas pati menjadi tinggi pada pH ekstrim
              seperti kondisi sangat asam, dan pati menjadi tahan terhadap pengadukan. Pati ikatan silang

              biasa digunakan jika proses pengolahan memerlukan stabilitas pati yang tinggi.


                   2.  Polisakarida dari rumput laut
                       a.  Agar

                     Agar merupakan pembentuk gel yang diperoleh dari ganggang merah (Rhodophyceae)
              seperti Gelidium spp. Pteroclaida spp. dan Gracilaria spp. Agar diperoleh dengan cara ekstraksi

              menggunakan air panas. Polisakarida ini mempunyal struktur yang kompleks dengan komponen
              utamanya    D galaktopiranosa dan 3,6 anhidro L galaktopiranosa dengan Ikatan 1-4 dan 1-3.

                     Agar  digunakan pada berbagal  produk pangan. Agar mempunyai  sifat  utama  sebagai

              tidak tercerna, pembentuk gel, serta mempunyai kemampuan sebagal penstabil. Agar digunakan
              dalam  produk  beku,  jus  buah,  susu,  dan  es  krim.  Biasanya  penggunaannya  dikombinasikan

              dengan  gum  tragacanth,  locust  bean  gum,  atau  gelatin.  Pada  kadar  0,1-  1%,  agar  dapat

              menstabilkan yoghurt, keju, permen, dan produk roti. Agar dapat mencegah roti menjadi staling
              dan membentuk tekstur pada produk daging tiruan.

                       b.  Karaginan
                     Ganggang  merah  (Rhodophyceae)  menghasilkan  dua  jenis  galaktan  yaitu  agar  yang

              terdiri dari D galaktosa dan 3,6 anhidro-L-galaktosa, dan karaginan yang terdiri dari D galaktosa
              dan  3,6  anhidro  D  galaktosa  yang  tersulfatasi  secara  parsial  pada  posisi  2,  4,  dan  6  atau

              mengandung dua gugus sulfat pada posisi 2 dan 4. Residu galaktosa secara bergantian disusun

              melalui  ikatan  1-3  dan  1-4.  Karaginan  dihasilkan  oleh  ganggang  merah  seperti  Chondrus
              (Chondrus  crispus)  dan diekstraksi dengan  air panas  pada kondisi alkali dilanjutkan dengan

              pengeringan.
                     Karaginan  terdiri  dari  tiga  jenis  yaitu  kappa,  lota,  dan  lambda  karaginan.  Ketiganya

              dibedakan berdasarkan derajat sulfatasi dalam struktur molekulnya dengan urutan gugus sulfat

              dari yang terbanyak adalah lambda>iota>kappa karaginan. Kappa karaginan dapat mem- bentuk
              gel dengan adanya ion kalsium sedangkan iota karaginan membentuk gel dengan adanya ion

              kalsium Gel yang terbentuk dari kappa karaginan bersifat kaku dan rapuh. Adapun gel yang
              terbentuk dari iota karaginan bersifat elastis dan lunak dengan derajat sineresis yang rendah Hal

              ini disebabkan lota karaginan mempunyai gugus sulfat yang lebih banyak sehingga bersifat lebih
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105