Page 104 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 104

karena untuk dapat larut air, ikatan hidrogen harus dipecah terlebih dahulu. Sifat selulosa dapat

              diubah menjadi larut air dengan cara mengganti (substitusi) gugus hidroksil dengan gugus lain
              sehingga ikatan hidrogen menjadi putus. Selulosa dan turunannya merupakan bagian dari serat

              pangan  yang  tidak  bisa  dicerna  pencernaan  manusia.  Modifikasi  selulosa  dapat  dilakukan
              melalui beberapa cara diantaranya:

                   1.  Karboksimetil Selulosa (CMC, Carboxymethylcellulose)

                     CMC  merupakan  turunan  selulosa  yang  paling  banyak  digunakan  dalam  pengolahan
              pangan. Perlakuan terhadap selulosa menggunakan larutan NaOH 18% menghasilkan selulosa

              alkali.  Jika  selulosa  alkali  direasikan  dengan  garam  natrium  dari  asam  kloroasetat  maka
              dihasilkan eter karboksimetil selulosa (selulosa-O-CH₂-CO₂-Na). Kebanyakan CMC komersial

              mempunyai derajat substitusi (DS, degree of substitution) 0,4- 0.8 dan yang paling banyak dijual

              adalah CMC dengan DS 0.7. Derajat substitusi adalah jumlah gugus OH bebas dalam molekul
              glukosa  yang  terikat  dengan  komponen  lain  yang  digunakan  untuk  substitusi.  Karena  satu

              molekul  glukosa  yang  terikat  dalam  struktur  selulosa  mempunyai  gugus  hidroksil  bebas
              sejumlah 3, maka DS tertinggi adalah 3. yang artinya semua gugus hidroksil bebas dari setiap

              molekul glukosa dalam struktur selulosa terikat dengan molekul penstubstitusi.










                                          Gambar 6.6 Reaksi pembentukan CMC

                                                 Sumber: Fennema, 1996

                     CMC  mempunyal  struktur molekul  yang  panjang  dan  cukup  kaku  tetapi  mempunyai
              muatan negatif dari gugus karboksil. Gaya tolak-menolak elektrostatik akibat muatan negatif

              gugus karboksil menyebabkan molekul CMC dapat larut dalam air dan membentuk larutan.
              Larutan CMC bersifat sangat kental dan stabil. CMC tersedia dalam berbagai tingkat kekentalan.

              CMC berperan menstabilkan dispersi atau larutan yang distabilisasi protein terutama jika pH

              dispersi  atau  larutan  mendekati  tittik  isoelektrik  protein.  Oleh  karena  itu,  CMC  banyak
              digunakan  untuk  menstabilisasi  susu  dan  menstabilkan  putih  telur  pada  pengeringan  dan

              pembekuan.
                     CMC biasa digunakan sebagai pengental atau untuk memperbaiki ekstur berbagai produk

              pangan seperti jeli, bahan islan, dan keju oles CMC menghambat pembentukan kristal es pada
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109