Page 15 - Modul Pembelajaran Sejarah - Perlawanan Rakyat Daerah terhadap Penjajahan Bangsa Eropa
P. 15
- Makasar tertutup untuk semua bangsa, kecuali VOC dengan hak
monopolinya.
- Semua benteng harus dihancurkan, kecuali satu benteng Ujung
Pandang yang kemudian diganti dengan nama Benteng Roterrdam.
- Makasar harus mengganti kerugian perang sebesar 250.000 ringgit.
B. Perlawanan Terhadap Kolonial Belanda
1. Perlawanan Pattimura Di Maluku
Maluku dengan hasil rempah-rempahnya
diibaratkan bagaikan “mutiara dari timur”.
Kekayaan yang diibaratkan bagaikan “mutiara
dari timur” itu, senantiasa diburu oleh orang-
orang Eropa. Namun tidak hanya memburu
kekayaan, orang-orang Eropa juga ingin
berkuasa dan melakukan monopoli
perdagangan. Kekuasaan orang-orang Eropa itu telah merusak tata
ekonomi dan pola perdagangan bebas yang telah lama berkembang di
Nusantara. Pada masa pemerintahan Inggris di bawah Raffles keadaan
Maluku relatif lebih tenang karena Inggris bersedia membayar hasil bumi
rakyat Maluku. Kegiatan kerja rodi mulai dikurangi. Bahkan para pemuda
Maluku juga diberi kesempatan untuk bekerja pada dinas angkatan perang
Inggris. Tetapi pada masa pernerintahan kolonial Hindia Belanda, keadaan
kembali berubah. Kegiatan monopoli di Maluku kembali diperketat. Dengan
demikian, beban rakyat semakin berat.
Sebab selain penyerahan wajib, masih juga harus dikenai kewajiban
kerja paksa, penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi. Kalau ada penduduk
yang melanggar akan ditindak tegas. Ditambah lagi terdengar desas desus
bahwa para guru akan diberhentikan untuk penghematan, sementara itu
para pemuda akan dikumpulkan untuk dijadikan tentara di luar Maluku.
Desas-desus ini membuat situasi semakin panas, ditambah lagi dengan
sikap arogan dan sikap sewenang-wenang dari Residen Saparua.
Belanda tampaknya juga tidak mau menyokong dan memerhatikan
keberadaan gereja Protestan dan pengelolaan sekolah- sekolah protestan