Page 11 - My FlipBook
P. 11
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).
KITA SERASA BERADA DI DUA BENUA
Malam ini hujan mengguyur bumi Persada, perumahanku tercinta. Sudah dari siang tadi,
suara gemuruh di angkasa menggetarkan dunia. Aktivitas terasa senyap, lalu pecah dengan
geletar petir yang menyambar. Kilat terlihat membelah langit yang pekat. Merundung sunyi
semakin menjadikan hatiku bak tersayat sembilu.
Rasa yang sama mengaduk kenanganku sepuluh tahun yang lalu saat kamu tak ada di
sisiku. Hati dan semangatku terasa terbawa olehmu, mengembara bersama ragamu yang jauh
dari pandangan.
Adalah Kota Palembang, tempatmu meraup rejeki baru setelah meninggalkan PT.
Cisadane Sawit Raya, di Negeri Lama sana. Sebuah jabatan baru yang selalu kamu idamkan
dan menjadi sebagian cita-cita yang ingin kau raih. Seorang manager training yang membawahi
pendidikan para planter muda untuk disiapkan meneruskan tongkat estafet di dunia perkebunan
kelapa sawit, pekerjaan yang menggiurkanmu meninggalkanku dan anak-anak yang masih
tersangkut di Rantauprapat karena tugas dan tanggung jawabku sebagai PNS belum selesai.
Planterku, kamu selalu membuatku menangis karena menahan gejolak hati yang ingin
selalu dibersamai melewati hari yang terus berganti. Menikmati tawa dan tangis bersama anak-
anak kita. Ingin sekali aku bisa menikmati setiap tetes embun pagi dan semburat sinar matahari
di tempat terbenamnya bersamamu.
Hari-hari yang terlewati bukan hal biasa. Bahkan banyak hal yang luar biasa. Hidup
sendiri, tanpa saudara ataupun keraban dekat adalah hal yang harus kujalani. Saat badan terasa
sakit, aku harus berupaya sendiri untuk sehat dan sembuh. Saat anak ada yang sakit, tak ada
yang bisa kumintai tolong kecuali membawanya sendiri ke dokter. Saat petir dan kilat
menyambar seperti ini dan kebetulan aliran listrik padam, anak-anak pada menjerit karena
takut, aku harus tertatih mencari penerangan sendiri. Belum lagi anakku yang kecil merengek-
rengek tidak mau lepas dariku. Duh, pokoknya sesuatu banget.