Page 13 - My FlipBook
P. 13

karena areal kebun di dekat laut yang rentan kena rob saat air laut pasang. Dengan dinamika

               permasalahan  yang  demikian  kompleks  termasuk  mental  dan  etos  kerja  para  karyawan,
               planterku harus mengasah otak mencari solusi -langkah apa yang harus diambil.

                     Berbekal semangat, kegigihan berjuang untuk keluarga, dan doa yang tiada putus, pada
               penilaian semester 1 setelah penempatan, Afdeling 3 KNU menempati peringkat 15 terbaik.

               Semester 2 sudah masuk 10 besar dengan produktifitas yang tinggi. Alhamdulillah….sehingga

               saat  Kick  Off  Meeting  -KOM  Asian  Agri  Group  (Acara  Tahunan  Pimpinan,  Manager,  &
               Asisten seluruh kebun se-Sumatera Utara) planterku mendapatkan standing applause dari para

               hadirin karena prestasi yang diperoleh, walaupun tidak mendapatkan predikat Afdeling terbaik.
               Sungguh,  sebuah  kebanggaan  dan  kepuasan  bathin,  terlebih  aku….tak  berasa  air  mata  ini

               menetes-mengungkapkan syukur tiada tara. Masih teringat betul masa-masa sulit menata kerja

               organisasi yang disampaikan planterku dan mendudukkan system kerja di awal menempati
               afdeling 3 KNU.

                     KNU, Afdeling 3. Awalnya bak satu tempat yang tidak kami senangi, namun di sanalah
               kami menuai banyak bongkahan permata- bukan permata sebenarnya ya- tapi lebih dari itu.

               Benar kata orang ‘Keterbatasan melahirkan kreatifitas’. Demikian juga dengan kami. Tinggal
               di  tempat  yang  jauh  dari  mana-mana  melahirkan  ide-ide  kreatif.  Satu  diantaranya:  untuk

               memenuhi  hajat  hidup,  kita  semua membutuhkan  pangan  utama  yaitu  beras.  Jadilah  kami

               pemasok  beras  di  koperasi  yang  mana  para  karyawan  mengambil  beras  di  koperasi  setiap
               bulannya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Biarlah kami tahan selera hidup dari gaji

               yang didapat -untuk beli gelang atau kalung mas sebagai identitas kemewahan di kebun- untuk
               menyediakan beras bagi karyawan. Dari usaha itu, lumayan lah hasil yang didapat, paling tidak

               kami  bisa  kirim  uang  untuk  membangun  rumah  kecil  di  Yogyakarta-rumah  kenangan

               perjuangan.
                     Dan permata lainnya adalah permata yang sampai saat ini melekat padaku. Inna ma’al

               ‘usri yusro – sesungguhnya beriring kesulitan ada kemudahan. Subhaanallah….. Allah SWT
               mendengar keluh dan rintihanku setiap malam, mendiami rumah kebun yang jauh dari standard

               dan situasi yang demikian keras, ternyata berangkat dari KNU itulah, proses menjadi PNS

               demikian  dimudahkan.  Dari  kemudahan  mendapatkan  informasi  -datang  dari  koran  yang
               dibawa KTU kami yag baru pulang dari kota Rantauprapat-, proses pendaftaran yang hanya

               bersyaratkan pas foto diri, fotokopi ijazah, dan surat lamaran, sampai dengan kemudahan saat
               mengerjakan test/ ujian penerimaan-test yang sama yang saya kerjakan saat masuk PTN tahun

               1996. Qodarullah…. Dari item soal yang ada, hanya 3 nomor yang bunyinya berbeda dengan
               soal  yang  kujumpai  di  UMPTN  (Ujian Masuk  Perguruan  Tinggi  Negeri)  1996 dulu.  Saya
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18