Page 268 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 268
pentingnya analisis sumber daya manusia (SDM). Diawali dengan proses
seleksi SDM, sehingga tiap-tiap anggota tim benar-benar menerapkan
keterampilan teknisnya demi tujuan bersama. Perlu juga pelatihan-pelatihan
yang dapat membawa tiap-tiap individu mampu menangani masalah
(problem solving), menguasai komunikasi, negoisasi, manajemen konflik,
dan keterampilan melatih (coaching skills). Yang tidak kalah penting
adalah sistem penghargaan (reward system) terhadap usaha-usaha
bersama daripada persaingan antarindividu. Pengakuan lebih baik
diberikan kepada individu dalam konteks prestasi tim daripada prestasi
individu itu sendiri. Sebagai contoh, TP Rachmat ketika menjadi Presiden
Direktur PT Astra Internasional selalu menekankan, super team lebih
penting daripada super star (seperti dikuti dalam Care, Mata Air
Kepemimpinan, 2002). Untuk membangun super team, Astra juga
menanamkan nilai-nilai don’t blame others (jangan salahkan orang lain)
dan menempatkan komunikasi sebagai faktor yang sangat penting dalam
perusahaan, diimbangi dengan pelaksanaan performance appraisal.Uraian
tersebut membuktikan, super team selalu terkait dengan masalah
kesumberdayamanusiaan, kepemimpinan (leadership), dan kultur
perusahaan. Kaitan dari ketiga faktor ini akan menentukan berhasil
tidaknya suatu perusahaan (atau lembaga, bahkan negara) dalam
membentuk suatu tim yang super. Akhir-akhir ini banyak bahasan mengenai
perbedaan antara perusahaan keluarga dan perusahaan publik, sebenarnya
hal itu pun tidak terlepas dari super team. Tidak berlebihan jika dikatakan,
super team merupakan kunci sukses perusahaan keluarga. Dan ini sudah
dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan keluarga yang sukses, seperti
IBM, Sampoerna, Djarum, Microsoft, dan lain-lain.Pakar manajemen
pemasaran dari The Jakarta Consulting Group (JCG), AB Susanto, dengan
bahasa yang lain, mengatakan bahwa kesuksesan perusahaan keluarga
terletak pada keberhasilan penyelarasan nilai-nilai keluarga (pemilik) dan
nilai-nilai bisnis. Sebenarnya, pendapat ini terkait dengan pendekatan super
team yang bertumpu pada faktor SDM, kepemimpinan, dan kultur
perusahaan. Dalam perusahaan keluarga, kultur perusahaan yang
ditanamkan para pendiri menjadi faktor penguat untuk bertahan,
berkembang, dan maju dalam sebuah persaingan bisnis. Meskipun ada
orang yang meragukan, namun kepemimpinan juga menjadi faktor penguat
dalam perusahaan keluarga. Kultur dan kepemimpinan mendorong
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Karena kultur
dan kepemimpinan yang kuat, maka hubungan antara pimpinan dan
karyawan menjadi lebih sederhana, menjadi seperti satu keluarga yang
Bekerja dalam Tim 257