Page 122 - KIMIA SMK KELAS X SEMESTER 2
P. 122
-
-
Katode : O2 (g) + 2H20 (l) + 4e → 4OH (aq)
2H2(g)+O2(g) → 2H2O (l)
b. Aplikasi Sel Elektrolisis
Dalam kehidupan sehari-hari dan industri, prinsip sel elektrolisis banyak
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, di antaranya pemurnian logam, penyepuhan
logam, isolasi logam, dan pembuatan gas.
1) Bagaimanakah Memurnikan Logam dengan Cara Elektrolisis?
Logam-logam dapat diperoleh dengan cara memisahkannya dari bijih logam.
Setelah berhasil dipisahkan, logam-logam tersebut belum murni karena masih bercampur
dengan logam-logam lain yang terkandung dalam bijih logam. Untuk memurnikannya,
campuran logam-logam tersebut dielektrolisis.
Contohnya pemurnian logam Cu.
-
2+
Katode : Cu + 2e → 2Cu x 2
+
Anode : 2H2O → 4H + O2 + 4e - x 1 +
2+ +
2Cu + 2H2O → 2Cu + 4H + O2
Logam tembaga murni digunakan sebagai katode, sedangkan logam tembaga yang
belum murni digunakan sebagai anode. Logam tembaga yang belum murni biasanya
mengandung logam besi (Fe), seng (Zn), emas (Au), perak (Ag), dan platina (Pt). Logam
Cu, Fe, dan Zn akan larut dalam larutan sulfat dalam bentuk ion-ionnya. Adapun logam
2+
Au, Ag, dan Pt tidak larut sehingga jatuh ke dasar wadah. Selanjutnya, ion Cu akan
direduksi dalam katode membentuk logamnya.
2+
2+
Bagaimana dengan ion Fe dan Zn ? Kedua ion logam tersebut tidak akan
direduksi dan tetap berada dalam larutan karena potensial reduksinya lebih kecil
2+
dibandingkan ion Cu .
2) Bagaimanakah Mengisolasi Logam dengan Cara Elektrolisis?
Logam-logam dapat diisolasi dengan cara memisahkannya dari bijih logam. Salah
satu caranya dengan mengelektrolisis senyawanya, misalnya isolasi aluminium.
Aluminium (Al) diperoleh dari hasil pemisahan bauksit dalam bentuk aluminium
oksida (Al2O3). Logam Al murni dapat diperoleh dengan cara metode Hall-Heroult. Dengan
metode ini, Al2O3 akan diubah menjadi Al. Bagaimana proses yang terjadi?
111

