Page 219 - Gabungan
P. 219
restoran mewah luar negeri," kenang Yenni.
"'Rujak' itu apa?" tanya Su Wenbin.
"Tak tahu 'rujak'? Dasar kuper! 'Rujak' adalah potongan berbagai
buah mentah dicampur sambal, kaya vitamin. Besok ajak pacarmu
makan rujak, biar dia tambah wawasan," usul Hana Budiman pada
Yenni.
"Baik!"
"Aku kenyang, mau cuci tangan dulu. Insinyur besar, makan lebih
banyak ya!" kata Hana Budiman.
Su Wenbin melihat Hana Budiman membawa setengah kulit durian
ke kamar mandi. Tak lama kemudian, dia keluar dan melempar kulit
itu ke keranjang sampah, lalu mengulurkan tangannya,
"Coba periksa, sudah tidak bau kan?"
"Benar tidak bau lagi." Su Wenbin mengendus tangan Hana lalu
menatap kulit durian di keranjang. "Rahasianya ada di kulit durian
itu?"
"Memang pengamatanmu cukup tajam," kata Hana Budiman
sambil mengambil setengah kulit durian yang bersih, menunjuk
bagian yang cekung. "Tuangkan air di sini, lalu gosok perlahan
dinding putih yang lembut ini dengan jari, aduk sebentar—begitulah
cara mencuci tangannya."
Su Wenbin mencoba mengikuti petunjuk itu, dan benar-benar
219

