Page 220 - Gabungan
P. 220

berhasil.


                "Kak Hana, besok mau naik apa ke Kota Anggrek?" tanya Yenni.


                "Aku mau naik kereta jam lima pagi ke Kota Anggrek, lalu sorenya


            langsung terbang ke Longcheng," jawab Hana Budiman.


                "Aku akan mengantarmu ke stasiun," kata Su Wenbin.


                "Tak usah, kalian pasti lelah hari ini. Besok tidurlah lebih lama. Di


            depan hotel ini selalu ada taksi 24 jam. Sudah larut, ayo kita tidur


            semua, ya?" kata Hana Budiman.


                Su  Wenbin  benar-benar  kelelahan.  Begitu  merebahkan  diri  di


            tempat tidur, ia segera tertidur. Segala yang dialami seharian berubah


            menjadi mimpi yang  terpotong-potong. Mungkin karena lingkungan


            baru  atau  kelelahan,  tidurnya  tidak  nyenyak.  Dalam  keadaan


            setengah sadar, ia mendengar suara tangis samar—tangisan Yenni!

                "Apakah  Hana  sudah  memberitahu  Yenni?"  Menurut  rencana


            Nona  Bai  Wenying,  Su  Wenbin  seharusnya  memberitahu  Yenni


            tentang kondisinya di tengah perjalanan pulang ke Longcheng besok.


            "Mengapa Hana buru-buru memberitahunya di tengah malam begini?


            Akankah  Yenni  masih  semangat  mengunjungi  Pameran  Anggrek


            Nasional besok?"


                Su Wenbin terbangun, menyalakan lampu samping tempat tidur,


            dan  melihat  jamnya—tepat  pukul  tiga  pagi!  Ia  segera  turun  dari


            tempat tidur dan bergegas keluar.

                                                           220
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225