Page 42 - Gabungan
P. 42
"Pemuda berbakat seperti Pak Su, tak mungkin tidak punya
pacar," puji Bai Wenying. "Mungkin terlalu pemilih..."
"Terlalu tinggi pujiannya!" Su Wenbin tertawa ringan. "Kalau lihat
kebodohanku saat asyik meneliti, sepuluh pacar pun akan kabur."
"Lari satu, cari lagi!" tiba-tiba suara pria paruh baya menyela.
Semua menoleh ke arah suara itu, melihat Dr. Emir yang ramah
berdiri di pintu.
"Dr. Emir!" sapa Hana Budiman.
Dokter itu tersenyum: "Lanjutkan! Jangan berhenti karena aku
datang!"
Semua tertawa.
Su Wenbin berkata: "Dr. Emir bekerja di hari Minggu?"
"Bukan bekerja, hanya mampir," jawab Dr. Emir hati-hati. "Luka
Yenni sudah membaik, tapi tetap harus dicermati.”
Semua menghormati dokter militer terkenal ini.
Dr. Emir mengeluarkan stetoskop, memeriksa Yenni dengan
cermat, lalu berkata:
"Bagus! Nona Yenni! Kau sangat kuat! Dua hari ini aku tidak
mendengar keluhanmu. Orang lain dengan luka sepertimu pasti
sudah menjerit-jerit kesakitan."
"Mungkin... karena aku tidak punya orang tua untuk diminta
tolong."
42

