Page 37 - Gabungan
P. 37

"Yenni! Yenni! Tenanglah!"


                Kepala perawat Sri Rahayu buru-buru masuk ke dalam kamar.


                Hana Budiman memegang tangan Yenni, matanya berkaca-kala,


            dan memanggil:


                "Yenni! Yenni!"


                Yenni membuka matanya, air mata masih menggenang di sudut


            matanya. Ia tersenyum lemah pada Bai Wenying dan Hana Budiman


            di hadapannya:


                "Kakak  Wenying!  Aku  melihat  Rudy  Budiman.  Dia  sedang


            mengendarai mobil kecil berwarna putih!"


                "Yenni,  tenanglah,  jangan  terlalu  banyak  berpikir," kata  Bai


            Wenying pelan. "Yenni, orang yang sudah meninggal tidak mungkin


            hidup kembali di dunia ini... Yang kau lihat dua hari lalu adalah Kepala

            Insinyur Su Wenbin dari Hong Kong, bukan Rudy!"


                "Su  Wenbin?" Yenni  mengulang  nama  itu.  Dalam  hati  ia


            bertanya: Benarkah itu bukan Rudy? Mengapa mirip sekali?


                "Kepala Insinyur Su adalah pemuda yang sangat baik," kata Sri


            Rahayu tak bisa menahan pujian.


                "Aku  dan  Kakak  Wenying  juga  awalnya  mengira  dia  Rudy  saat


            pertama bertemu!" tambah Hana Budiman.


                "Beruntung Pak Su dan Pak Hasan Widodo segera membawamu


            ke sini untuk pertolongan, Yenni!" ujar Bai Wenying.

                                                            37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42