Page 39 - Gabungan
P. 39

"Yenni,  aku  dan  Hana  akan  ke  kamar  mandi  dulu,  lalu


            sarapan," kata  Bai  Wenying  sebelum  keluar  bersama  Hana.  Sri


            Rahayu juga pergi setelah membantu Yenni makan kue sus.


                Kamar  kembali  sunyi.  Yenni  memejamkan  mata,  mengenang


            pemuda  pengendara  mobil  putih  itu,  hati  kecilnya  terasa  manis.


            Perlahan, ia merasa lelah dan mengantuk.


                Ketika  Yenni  membuka  mata  lagi,  Sri  Rahayu  sudah  berdiri  di


            samping tempat tidurnya dengan senyum. Dan di sebelahnya—ada


            pemuda tampan pengendara mobil putih itu. Apakah ini mimpi? Yenni


            bingung.  Ia  melihat  pemuda  itu  membungkuk  dan  bertanya  penuh


            perhatian:


                "Sudah lebih baik?"


                "Anda..." Yenni berbisik. Ia tahu ini nyata.

                "Saya Su Wenbin."


                "Terima kasih atas pertolongan Anda, Pak Su." Yenni melihat buket


            bunga warna-warni di meja samping, lalu berkata penuh perasaan:


                "Terima kasih untuk bunganya."


                "Semoga lekas sembuh!" Suara Su Wenbin lembut dan hangat.


                "Terima  kasih!  Terima  kasih!" Mata  Yenni  berkilat  melihat  Su


            Wenbin yang mengenakan jas krem dan dasi marun. Air matanya tak


            tertahan.  Kedatangan  Su  Wenbin  selalu  penuh  keajaiban.  Dialah


            yang dulu mengendarai mobil putih dengan santai. Dialah yang baru

                                                            39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44