Page 88 - Gabungan
P. 88
sakit memandangi Yenni saat ia pergi. Dari ekspresi mereka, seolah
mereka bangga karena rumah sakit berhasil menyelamatkan gadis
cantik ini.
Dokter Emil berjalan dengan langkah berat mengantarkan Yenni.
Air matanya tak tertahankan lagi mengalir, matanya terus berkedip-
kedip.
Di depan pintu, terparkir sebuah mobil mewah "Mercedes" 280S
warna krim putih yang masih baru. Yenni, Bai Wenying, dan Hana
Budiman naik ke dalam mobil. Tak lama kemudian, mobil perlahan
bergerak. Dokter Emil melambaikan tangannya dengan lemah. Ia
memandang ke langit cerah di seberang, di mana matahari merah
tergantung dengan megah, memancarkan sinar yang berkilauan.
Saat itu tepat pukul delapan atau sembilan pagi. Dalam hati, Dokter
Emil bergumam:
" Yenni termasuk dalam 14 persen itu, pasti!"
Setelah keluar dari rumah sakit, Yenni tidak lagi tinggal di asrama
Panti Asuhan "Santa Carlos". Ia diatur oleh Bai Wenying untuk tinggal
di kamar tamu lantai atas rumahnya. Yenni sekarang tidak mampu
lagi menangani dua pekerjaan sekaligus: mengajar di "Sekolah Seni
Wenying" dan Panti Asuhan "Santa Carlos". Hana Budiman juga
diundang oleh Bai Wenying untuk tinggal di kamar sebelah Yenni. Bai
Wenying dan suaminya, pengacara Zhou Mi, memiliki rumah besar
88

