Page 42 - BUKU MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK GENERASI MILENIAL
P. 42
MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK GENERASI MILENIAL
menyuarakan opininya melalui cara yang tak tersedia di
masa lalu.
5) Berpikir berbeda. Tidak sama dengan beberapa generasi
sebelumnya yang penasaran dengan bagaimana cara kerja
teknologi, bagi generasi milenial teknologi tidaklah hebat.
Sebagai contoh, saat mencari informasi mereka langsung
menggunakan Google, tanpa mempedulikan bagaimana
cara kerja Google.
6) Lebih berani mengambil risiko. Jika suatu hal tidak berhasil,
maka mereka akan mencoba dan mencobanya lagi sampai
menemukan metode baru. Mereka menghadapi risiko
kegagalan lebih sering daripada generasi terdahulu.
7) Tidak menghargai waktu, karena mereka melihat hidup
sebagai sesuatu yang tak pasti. Mereka mengamati orang
tua bekerja keras untuk persiapan di masa tua (pensiun).
Tapi mereka juga melihat di TV tayangan peristiwa
pembantaian tahun 1999 di Columbine dan serangan teroris
tahun 2001. Atas tragedi itu, mereka berkesimpulan bahwa
hidup dan kesempatan tidaklah pasti, sehingga mereka
ingin waktu mereka sendiri; waktu yang fleksibel dan
didesain sesuai kehidupan mereka.
Apabila melihat karakteristik pelajar di atas, baik di negara
berkembang maupun negara maju, nampaknya akan ada
kemiripan. Sebab, di negara berkembang pun telah terjamah
oleh ICT. Pelajar di negara berkembang, khususnya jenjang
pendidikan tinggi dan menengah atas, banyak menjalin
komunikasi dengan pelajar lain di negara maju melalui email
dan jejaring media sosial. Terlebih lagi jika topik komunikasi
mereka berkaitan dengan tulisan ilmiah, penemuan (invention),
dan solusi atas persoalan-persoalan tertentu yang belum
teratasi; komunikasi akan berjalan lebih intens.
Pola-pola interaksi digital akan sangat jelas terlihat dalam
setiap proses dan komunikasi pembelajaran. Hadirnya model
kurikulum yang menunut guru agar hanya menjadi fasilitator
dan dipakainya orientasi pengajaran student centered mem-
,
buat guru berkewajiban mengikuti tren komunikasi siswanya,
35