Page 202 - 37 Masalah Populer
P. 202

MASALAH KE-34: BENARKAH AYAH DAN IBU NABI KAFIR?




               Allah Swt berfirman,


                                                   ً لاوُس َ ر  َ ثَعْبَن ىَّتَح َنيبِذَع ُ م اَّنُك ا َ م َ و
                                                                 ِ
               “Dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul”. (Qs. Al-Isra’ [17]:
               15).

               Sebagaimana kita ketahui bahwa Abdullah dan Aminah hidup sebelum Nabi Muhammad  Saw
               diutus,  maka  mereka  berdua  termasuk  ahlul  fatrah  yang  tidak  diazab  sebelum  rasul  diutus.
               Demikian keyakinan Ahlussunnah waljama’ah. Demikian juga pendapat Imam Ibnu Taimiah,

                                                                          َ
                                                                                      َ
                                                                                              َ َ
                  ً
                                                       َ
                                         ً

                                                                                                         ْ
                                 ْ
                  ةَل   ْ مُج ُهْتَغَلَب  ْ ن َ م َ و اًسأ َ ر ُهْبِذَعُي  ْ مَل ةَل ْ مُج ُهْغُلْبَت  ْ مَل  ْ ن َ مف ِةَلاَس ِ  رلا غ َ لاْبإ َدْعَب  َّ لاإ اًدَحأ ب    عُي  َ لا  َّ اللّ َّنأ ىَلَع َّلَد ْدق ةَّنُْسلا َ و  َ باَتِكلا َّنِإف َ
                                                                             ِذَ ُ
                                                                                  َ
                                                              ِ
                                                                          َ

                                                                 ْ
                                                              ُ
                                                                                               ِ
                                                        ةيلاسرلا ةَّجُحلا ِهْيَلَع  ْت َ ماق ا َ م  ِ راَكْنإ ىَلَع  َّ لاإ ُهْبِذَعُي ْ مَل لي ِ صْعَّتلا  ِ ضْعَب َنوُد
               Sesungguhnya al-Qur’an dan  Sunnah  menunjukkan bahwa  Allah tidak  mengazab seorang pun
               kecuali  setelah  sampainya  risalah  kepada  mereka.  Siapa  yang  tidak  sampai  risalah  kepadanya
               secara  keseluruhan,  maka  ia  tidak  diazab  sama  sekali.  Siapa  yang  risalah  sampai  kepadanya
               secara  keseluruhan  tapi  tidak  terperinci,  maka  ia  diazab  hanya  pada  perkara  yang  ia  ingkari
               saja 275 .
                       Adapun hadits,
                                                       َ
                                                                                  َ
                                                                            َ
                                                                               َ
                                                                  َ
                                                               َ
                                                                                                         َ
                                                                                               َ
                                                 َ
                                             َ
                                       ِ راَّنلا يِف    كاَبأ َ و يبأ َّنِإ َلاَقف ُهاَعَد ىَّعق اَّمَلف  ِ راَّنلا يِف َلاق يبأ َنْيأ ِ َّ اللّ َلوُس َ ر اَي َلاق  ً لاُج َ ر نأ َ    َّ    ٍ سَنأ  ْ نَع
                                           َ
                                                                              ِ
                                                ِ
               Dari Anas, sesungguhnya seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?”.
               Rasulullah  Saw  menjawab,  “Di  neraka”.  Ketika  laki-laki  itu  pergi,  Rasulullah  Saw
               memanggilnya, “Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di neraka”. (HR. Muslim).
               Yang dimaksud dengan bapak dalam hadits ini adalah paman Rasulullah Saw, yaitu Abu Thalib.
                                                                                               َ
               Bukan Abdullah. Karena orang Arab biasa menyebut paman dengan sebutan (يبأ). Abu Thalib
                                                                                              ِ
               masuk  neraka  karena  tidak  beriman  setelah  rasul  diutus.  Sedangkan  Abdullah  meninggal
               sebelum rasul diutus, maka ia termasuk ahlulfatrah; orang yang hidup sebelum rasul diutus.
                       Adapun hadits,
                    َ
                                                         َ
                                                                                                 َ
                                            َ
                                                ُ
                                                      َ
                         َ َ
                                                                                                         َ
                               َ ْ
                                        َ ْ
                                                                َ ْ
                 اَه َ رْبق  َ روُزأ  ْ نأ ُهُتْنذأَتْساَ و يِل    ْ نذأَي  ْ مَلف يِ م ِلأ  َ رِعْغَتْسأ  ْ نأ ي ب َ ر ُتْنذأَتْسا مَّلَس َ و ِهْيَلَع  َّ اللّ ىَّلَص ِ َّ اللّ ُلوُس َ ر َلاق َ      َلاق َة َ رْي َ رُه يبأ  ْ نَع
                                                                     َ
                                                           ِ
                                                                                                         ِ
                                                                             ُ
                                                                                                            َ َ
                                                                                                         يِل َنِذأف
               Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Aku memohon izin kepada Allah Swt
               akan mengizinkanku memohonkan ampun untuk ibuku. Tapi Ia tidak memberikan izin kepadaku.
               Aku meminta izin agar aku ziarah ke kuburnya. Ia mengizinkanku”. (HR. Muslim).

                       275  Imam Ibnu Taimiah, Majmu’ al-Fatawa, Juz.XII (Dar al-Wafa’, 1426H), hal.493.
                                                             202
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207