Page 203 - 37 Masalah Populer
P. 203

Hadits ini tidak menyatakan bahwa Aminah masuk neraka. Hadits ini hanya menyatakan bahwa
               Rasulullah Saw tidak diberi izin memohonkan ampunan. Tidak berarti kafir. Karena Allah Swt
               tetap mengizinkan ziarah ke kuburnya. Seandainya ia kafir, pastilah dilarang ziarah ke kuburnya.

               Rasulullah  Saw juga pernah dilarang mendoakan seorang shahabat, bukan karena ia kafir, tapi
               karena ia mati berhutang.

                       Hadits  di  atas  mesti  dita’wilkan,  jika  tetap  bertahan  dengan  makna  tekstual,  maka
               bertentangan dengan nash al-Qur’an. al-Khathib al-Baghdadi menyebutkan satu kaedah dalam
               menerima hadits,


                وأ هل لصأ لا هنأ ملعيف , ةرتاوتملا ةنسلا وأ باتكلا صن فلاخي نأ   ...  رومأب در دانسلإا لصتم اربخ نومأملا ةقثلا ىور اذإ
                                                                                                         خوسنم

               Apabila seorang periwayat yang tsiqah (terpercaya) dan aman dari dusta, ia meriwayatkan hadits,
               sanadnya  bersambung,  riwayatnya  ditolak  disebabkan  beberapa  perkara…  (diantaranya):  jika
               riwayat  itu  bertentangan  dengan  nash  al-Qur’an  dan  Sunnah  Mutawatirah,  maka  diketahui
               bahwa riwayat itu tidak ada dasarnya atau mansukh 276 .  Oleh sebab itu Imam al-Bukhari menolak
               hadits berikut ini,

                موي لابجلا اهيف قلخو ، تبسلا موي ةبرتلا الله قلخ" :لاقف يديب ملسو هيلع الله ىلص الله لوسر ذخأ :لاق ةريره يبأ نع
                ،سيمخلا موي باودلا اهيف ثبو ،ءاعبرلأا موي رونلا قلخو ،ءاثلاثلا موي هوركملا قلخو ،نينثلاا موي   رجشلا قلخو ،دحلأا

                                ليللا ىلإ رصعلا نيب اميف ،ةعمجلا تاعاس نم ةعاس رخآ يف قلخلا رخآ ةعمجلا موي رصعلا دعب مدآ قلخو
               Dari Abu  Hurairah,  ia berkata, “Rasulullah  Saw menarik tangan saya,  beliau bersabda, ‘Allah
               menciptakan  tanah  pada  hari  Sabtu,  menciptakan  bukit-bukit  pada  hari  Ahad,  menciptakan
               pepohonan  pada  hari  Senin,  menciptakan  sesuatu  yang  tidak  menyenangkan  hari  Selasa,
               menciptakan  cahaya  pada  hari  Rabu,  menyebarkan  binatang  pada  hari  Kamis,  menciptakan
               Adam  setelah  ‘Ashar  pada  hari  Jum’at,  ciptaan  terakhir  pada  waktu  terakhir  hari  Jum’at,
               antara Ashar ke malam”. Hadits ini disebutkan Imam Muslim dalam Shahihnya, ditolak Imam
               al-Bukhari karena bertentangan dengan ayat,

                                            َ
                                                       َ
                                            ٍماَّيأ ِةَّتِس يِف  َ ض ْ ر ْ لأا َ و ِتا َ واَمَّسلا َقَلَخ يِذَّلا  َّ اللّ مُك   َّب َ ر َّنِإ
                                                                             ُ
                                                                          ُ
               “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam
               masa”. (Qs. Al-A’raf [7]: 54). Demikian disebutkan Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya 277 .

                       Maka  pilihannya  hanya  ada  dua,  menerima  nash  hadits  di  atas,  tapi  dita’wil.  Atau
               digugurkan sama sekali, karena bertentangan dengan nash yang mutawatir. Kaedah mengatakan,

                                      هرهاظ كرت بجو اعامجا وأ نآرقلا صن داحلآا ربخ فلاخ ىتمو




                       276  Al-Khathib al-Baghdadi, al-Faqih wa al-Mutafaqqih, (Dar Ibn al-Jauzi, 1417H), hal.194.
                       277  Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Juz.VII (Dar Thibah, 1420H), hal.168.
                                                             203
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208