Page 104 - Sang Pemimpi by Andrea Hirata (z-lib.org)
P. 104

memerlukan  kebebasan  di  tempat  yang  luas.  Dan  kalau  ingin  sedikit
              repot,  peternakan  buaya  juga  sangat  cocok.  Tujuh  ekor  kuda  Australia
              akan  datang  dari  Tasmania.  Aku  akan  beternak  kuda!!    Itulah  Capo:
              sederhana, tak  banyak  cincong, dan kemampuannya merealisasikan ide
              menjadi  tindakan  nyata  jauh  lebih  tinggi  dari  para  inteleketual  muda
              Melayu  mana  pun.  Mengajarkan  mentalitas  merealisasikan  ide  menjadi
              tindakan nyata barangkali dapat dipertimbangkan sebagai mata pelajaran
              baru  di  sekolah-sekolah  kita.  Pembicaraan  Capo  di  pasar  itu  kemudian
              dikicaukan Minar ke mana-mana..


                                       *********

              Dan aku menyesal mengabarkan berita kuda itu kepada Jimbron karena
              ia mendadak menjadi pendiam. Ia bekerja lebih keras dua kali lipat dari
              biasanya  dan  tidur  lebih  malam  dari  jam  tidurnya.  Menjelang  tidur  ia
              gelisah, berguling-guling tak keruan..
                  Jelas  sekali  setiap  hari  Jimbron  dihantui  berita  kuda  itu  dan  ia
              bereaksi dengan cara tak ingin membicarakannya, sebab ia cemas, ia tak
              dapat  menerima  jika  berita  itu  dusta.  Benar-  benar  tipikal  obsesif
              kompulsif.  Padahal  segala  kemungkinan  masih  bisa  terjadi  dalam  dua
              minggu  ini.  Dan  jika  memang  berita  itu  hanya  gosip  maka  aku  akan
              menanggung  risiko  dimusuhinya  seumur  hidup.  Apa  pun  yang
              berhubungan dengan kuda amat  sensitif  bagi Jimbron. Makhluk  berkaki
              empat yang pandai tersenyum itu adalah jiwa raganya..
                  Karena  khawatir  dengan  kondisi  psikologis  Jimbron,  aku  berusaha
              mengonfirmasikan berita itu pada Minar. Luar biasa wanita menor ini. ia
              memenuhi  semua  kriteria  sebagai  biang  gosip.  Mulutnya  seperti  senjata
              serbu  semiotomatis.  Seperti  biasa  kita  dengar  dari  tukang  gosip,  nada
              bicara mereka selalu berfluktuasi dalam jarak yang lebar. Kadang- kadang
              mereka bicara menjerit-jerit dan detik berikutnya mereka berbisik..
                  “KIRAMU  AKU  BERDUSTA,  BOI?  AKU  DENGAR  SENDIRI  DARI
              NYONYA PHO, ITU SUDAH BERITA BASI!! ”.
                  Suara  Minar  melengking  sehingga  aku  malu  karena  semua  orang
              menoleh. Boi adalah panggilan gaul oran Melayu. Dan perhatikanlah ciri
              utama  tukang  isu,  jika  bicara  mereka  suka  menoleh  kiri  kanan  seperti
              burung serindit..
                  “BILANG ITU PADA JIMBRON!! Tapi, Boi... , “Minar berbisik,
                     “Kau sudah tahu berita terbaru belum... !!  ??  Salah satu bupati
              yang kalah pemilihan kemaren ternyata ijazahnya PALSU!! PALSU, BO!! !
              Gelar  S1-nya  mungkin  saja  benar  tapi  gelar  S2-nya...  yang  ia  deretkan

                                          102
              -Sang Pemimpi-                                                                                                                     ADEF
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109