Page 158 - JALUR REMPAH
P. 158
144 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI
saudagar pejabat, menjadi perantara antara istana dan pedagang. Ketiga,
bangsawan pribumi yang tertarik pada perdagangan karena kedudukannya
atau kekayaannya.
14
Dari penjelasan di atas tentang pengelompokkan orang kaya dalam
zaman perdagangan, sepertinya orang kaya kepulauan Banda bisa diterapkan
dalam pengelompokkan yang ketiga. Meskipun, di kepulauan Banda tidak
terdapat kerajaan, akan tetapi bangsawan dapat dipergunakan sebagai status
kekuasaannya. Kekayaan yang mereka miliki dipergunakan untuk menentukan
pengawasan terhadap perdagangan.
Orang kaya di kepulauan Banda hampir mirip dengan orang kaya di
Magindanao, Filipina pada abad ke-14, di sana orang kaya adalah sejenis
bangsawan dengan hak dan kekuasaan dalam perdagangan. Dapat pula sebagai
sebagai seorang pandita orang yang bijak berpengetahuan hukum Islam dan
adat istiadat. Juga, orang kaya berperan sebagai pengetua desa yang mewakili
adat tradisional dan sumber kekuasaan. Selain itu, orang kaya memiliki makna
15
yang mengekspresikan asal-usul aktifitas dagang sejumlah keluarga penguasa.
Mereka adalah bangsawan berbasis modal yang kaya karena perdagangan.
Orang kaya kepulauan Banda tidak hanya dari kalangan jenis kelamin
lelaki, tetapi juga perempuan. Orang kaya perempuan dalam menyelenggarakan
kegiatan perniagaan seperti negosiasi dengan pedagang asing berpakaian
berjubah yang menutupi kepala dan berlengan panjang. Ketika, perempuan
orang kaya keluar dari rumah, dia diikuti dan dikawal oleh budak perempuan
yang membawa kipas dan payung.
Sementara itu, orang kaya pria berpakaian celana hingga sebatas betis dan
baju berbahan sutra, sedangkan bagian kepala berbulu burung cenderawasih.
Juga di bagian belakang orang kaya diikuti oleh budak-budak yang membawa
senjata laras panjang milik tuannya. Dalam berpakaian mewah seperti itu,
14 Pengelompokkan orang kaya dipergunakan Reid untuk menganalisa peran mereka di zaman
perdagangan Asia Tenggara dalam Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga Jilid 2 Jaringan Perdagangan
Global, hlm. 134-135.
15 Gaya hidup orang kaya di Mangindanao, Filipina berlimpah kekayaan mulai dari berpakaian
berlapis emas, keris dengan gagang emas, berlian, dan makanan yang banyak dilayani oleh istri-istri
mereka. Untuk hal ini lihat. William Henry Scott. Barangay. Sixteenth Century Phillippine Culture and
Society. Manila: Ateneo University Press, 2004, hlm. 175-176.