Page 242 - JALUR REMPAH
P. 242
228 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI
Juga, penggunaan tenaga kerja bebas terbukti lebih menguntungkan. Pulau
Banda sebagai produsen pala dan fuli mulai bangkit kembali pada akhir
abad ke-19. Namun, kebangkitan produksi pertanian itu tidak diikuti dengan
ramainya pelabuhan dengan bermacam-macam pertukaran dan jalur rempah
yang dinamis. Karena jaringan jalur rempah yang mencakup pelabuhan dan
pelayaran perniagaan di sekitar perairan Sulawesi, Papua, Maluku, Banda dan
pesisir utara laut Jawa telah redup
Masyarakat Jambi
Dalam Kehidupan Bahari dan Agraris
Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada 1511 berpengaruh terhadap
aktivitas pelayaran dan perniagaan di perairan Nusantara. Portugis sejak Malaka
berada dalam genggamannya memegang kontrol atas setiap kapal-kapal yang
melintasi wilayah itu. Bagi pedagang dan pelaut Nusantara, jatuhnya Malaka
setidaknya telah membuka kesempatan bagi mereka untuk menyusuri pantai
barat Sumatera sebagai jalur pelayaran dan perniagaan dari Nusantara menuju
India dan Eropa. Pantai barat Sumatera sebagai jalur pelayaran dan perniagaan
juga ramai terutama dalam perniagaan antara kota-kota di Sumatera Barat
seperti Pariaman, Padang, Tiku, Indrapura. Berbeda dengan sungai-sungai di
sekitar pantai timur Sumatera yang tergolong lebar dan mudah dilayari oleh
kapal-kapal, sungai-sungai di sekitar pantai barat Sumatera yang bersumber
dari kaki Bukit Barisan berukuran kecil dan sulit dilayari oleh kapal-kapal.
Oleh karena itu, pelayaran dan perniagaan dengan menyusuri pantai sepanjang
wilayah barat Sumatera ini menjadi penting baik bagi penduduk Sumatera
bagian barat maupun bangsa asing yang melakukan transaksi niaga dengan
mereka.
Dalam perkembangan lain, sejak akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16,
Jambi memasuki masa pemerintahan Kerajaan Jambi. Agama Islam menjadi
bagian dalam kehidupan masyarakat Jambi selama di bawah kekuasaan Kerajaan
Jambi ini. Islam di Jambi diperkirakan mulai berkembang pada sekitar abad
ke-14, seiring terjalinnya kontak-kontak pelayaran dan perniagaan dengan
bangsa-bangsa Arab yang datang ke Nusantara.