Page 17 - TEORI DAN PRAKTIK BK KELOMPOK
P. 17

BAB 2

                                            BIMBINGAN KELOMPOK




                        A.   TUJUAN INSTRUKSIONAL

                           1.  Mahasiswa mengetahui sejarah dari bimbingan konseling di negara asalnya
                               dan di Indonesia

                           2.  Mahasiswa mengetahui konsep dasar dari bimbingan kelompok
                           3.  Mahasiswa  bisa  menjelaskan  dan  megetahui  berbagai  bentuk  bimbingan

                               kelompok

                           4.  Mahaiswa mampu menjelaskan tujuan dari layanan bimbingan kelompok
                           5.  Mahasiswa  mampu  menyebutkan  dan  menjelaskan  berbagai  azaz  dalam

                               bimbingan kelompok
                           6.  Mahasiswa mampu menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari bimbingan

                               kelompok


                        B.   SEJARAH BIMBINGAN KELOMPOK

                             Ditinjau  dari  segi  sejarah  perkembangannya,  layanan  bimbingan  secara
                        kelompok  pun  berakar  dalam  gerakan  bimbingan  di  Amerika  Serikat  yang

                        dipelopori  oleh  Frank  Pearsons  pada  awal  abad  20,  sama  seperti  pelayanan
                        bimbingan secara individual. Tidak lama sesudah Frank Pearsons mencanangkan

                        konsep-konsepnya  tentang  bimbingan  jabatan,  beberapa  sekolah  di  jenjang

                        pendidikan menengah mulai mengelola program kegiatan bimbingan kelompok,
                        dengan memanfaatkan kelompok struktural yang sudah terbentuk yaitu unit/satuan

                        kelas.
                             Misalnya,  George  Boyden  memasukkan  sesuatu  rangkaian  pelajaran

                        bimbingan jabatan dalam kurikulum sekolah menengah di Beauport, negara bagian

                        Connecticut, pada tahun 1912. Satuan kelas yang mendapat pelajaran bimbingan
                        jabatan itu dilihat sebagai kelompok instruk sional dan diterapkan teknik-teknik

                        yang lazim digunakan di bidang pengajaran. Maka, terdapat kaitan langsung antara
                        kegiatan  bimbingan  dengan  kegiatan  pengajar  an  di  kelas,  yang  kedua-duanya

                        dikelola oleh guru dengan memberikan tekanan pada ragam bimbingan jabatan.





                                                              13
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22