Page 52 - Dasar Dasar Ilmu Pendidikan
P. 52
memicu pemikiran kritis, seperti filsafat, matematika dan sastra, yang
diyakini bisa membawa individu lebih dekat ke pengetahuan lebih
tinggi.
4.3. Realisme dalam Pendidikan
Realisme adalah aliran filsafat yang berpandangan, bahwa dunia
nyata dan objektif ada secara independen dari pikiran kita. Pandangan
realisme pendidikan, peserta didik perlu berinteraksi dengan dunia
nyata dan memahami hukum-hukum alam dan fakta-fakta objektif.
Aristoteles (2021: 102) sebagai tokoh utama realisme berpendapat,
bahwa pendidikan harus berbasis pada pengamatan dan pengalaman
nyata. Dalam hal ini, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan manusia memahami realitas objektif, melalui
pengamatan dan pengalaman. Sedangkan menurut Muthahhari (2005:
45), aliran realisme memfokuskan pendidikan pada pengamatan dan
pengalaman, di mana peserta didik belajar melalui interaksi dengan
lingkungan mereka. Dalam praktiknya, pendidikan berbasis realisme
cenderung fokus pada mata pelajaran sains dan ilmu empiris, dengan
pendekatan lebih berorientasi pada fakta dan penalaran logis.
4.4. Pragmatisme dalam Pendidikan
Aliran pragmatisme menekankan pentingnya pengalaman dan
aksi sebagai inti proses pendidikan. Tokoh-tokoh seperti John Dewey
(2019: 45), memandang pendidikan sebagai sarana untuk membantu
peserta didik menghadapi tantangan dunia nyata, melalui pendekatan
yang fleksibel dan berpusat pada masalah. Menurut pandangannya,
pendidikan bukan sekadar transfer informasi, tetapi perlu berorientasi
pada pengalaman yang relevan dan memecahkan masalah. Dalam
pandangan pragmatisme, metode pembelajaran harus bersifat aktif,
melibatkan siswa dalam eksperimen dan refleksi, dengan tujuan
utama membangun keterampilan yang dapat diterapkan di kehidupan
Ir. Ahmad Jubaeli, M.Pd. 42

