Page 54 - Dasar Dasar Ilmu Pendidikan
P. 54
menekankan kebebasan personal dan pembentukan makna hidup.
Tegasnya, pendekatan pendidikan sangat dipengaruhi pandangan
filosofis ini. Dalam idealisme, metode pembelajaran lebih bersifat
abstrak dan teoritis, sedangkan dalam realisme, pembelajaran lebih
fokus pada observasi dan eksperimen. Pragmatisme mengadopsi
pendekatan berbasis proyek dan pengalaman langsung, sedang
eksistensialisme lebih menekankan refleksi personal dan dialog, untuk
membentuk pemahaman mendalam mengenai diri dan kehidupan.
Dengan demikian, asas filosofis dalam pendidikan membentuk
tidak hanya cara kita mendefinisikan pendidikan, tetapi juga cara kita
menerapkan metode pembelajaran untuk mencapai tujuan lebih luas.
Setiap aliran filsafat memberikan perspektif berbeda tentang
bagaimana manusia harus belajar dan berkembang, serta memberikan
kerangka dasar kuat untuk pendidikan di masa kini dan masa depan.
1. Asas Psikologis dalam Pendidikan
Asas psikologis dalam pendidikan, menekankan pentingnya
memahami perkembangan kognitif, emosional dan sosial peserta
didik. Ibnu Miskawaih (2023) menekankan pentingnya pembentukan
karakter melalui pendidikan moral, berlandaskan psikologi
perkembangan. Menurutnya, pendidikan moral yang baik harus
memperhatikan tahap perkembangan psikologis peserta didik, agar
nilai-nilai yang diajarkan dapat dipahami dan diterapkan dengan benar
(Ibnu Miskawaih, 2023: 75). Dalam penekanannya, pendidikan harus
mampu membentuk karakter sejak dini, dengan memperhatikan
perkembangan psikologis peserta didik. Pendidikan yang baik adalah
pendidikan yang mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik,
sehingga dapat membentuk akhlak mulia sesuai tahap
perkembangannya. Oleh karena itu, pendidik perlu menyesuaikan
metode pembelajarannya dengan kebutuhan psikologis peserta didik.
Selanjutnya, asas psikologis dalam pendidikan merujuk pada
Ir. Ahmad Jubaeli, M.Pd. 44

