Page 56 - Dasar Dasar Ilmu Pendidikan
P. 56

4.7. Teori Pembelajaran Behavioristik Skinner
                  Teori behavioristik yang dipelopori Skinner, menekankan bahwa
            perilaku belajar dapat dipahami melalui stimulus dan respons. Skinner
            (2016:  78)  menyatakan,  bahwa  belajar  adalah  perubahan  perilaku
            yang dapat diamati sebagai hasil penguatan positif atau negatif. Dalam
            pendekatan  ini,  pendidik  dapat  menggunakan  sistem  penghargaan
            untuk  memotivasi  siswa  dan  membantu  mereka  membentuk
            kebiasaan belajar positif. Misalnya, penggunaan reward dalam proses
            belajar, dapat meningkatkan motivasi siswa mencapai tujuan belajar.

            4.8. Teori Perkembangan Sosial dan Emosional
                  Teori perkembangan sosial dan emosional yang dikemukakan
            Erikson  (2006)  menekankan,  pentingnya  interaksi  sosial  dalam
            pembelajaran.  Erikson  (2006:  50)  mengidentifikasi  adanya  delapan
            tahap perkembangan psikososial manusia, dengan tantangannya yang
            mempengaruhi  perkembangan  identitas  dan  hubungan  sosialnya.
            Menurut  Erikson  (2006:  247),  delapan  tahapan  perkembangan
            psikososial tersebut, antara lain mencakup: tahap bayi, tahap balita,
            tahap anak usia dini, tahap usia sekolah, tahap remaja, tahap dewasa
            awal, tahap dewasa menengah dan tahap dewasa akhir. Yang mana,
            setiap  tahapan  ini  berkaitan  dengan  perkembangan  sosial  dan
            emosional  individu,  selain  pengaruh  interaksi  sosial  dalam
            pembentukan identitas pribadi. Setiap tahap perkembangan sosial ini
            memiliki  krisis  yang  harus  dihadapi  individu,  untuk  mencapai
            kesehatan psikologis dan sosial. Dengan memahami tahap-tahap ini,
            pendidik  dapat  menciptakan  lingkungan  belajar  yang  mendukung
            perkembangan  sosial  dan  emosional  siswa,  yang  penting  untuk
            membangun rasa percaya diri dan keterampilan interpersonal.
                  Sebagai  contoh,  seorang  guru  SD  di  ruang  kelas  bisa
            menerapkan  teori  Erikson  ini  dengan  memperhatikan  tahap
            perkembangan psikososial siswanya. Guru dapat memastikan, bahwa


                                         Ir. Ahmad Jubaeli, M.Pd.  46
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61