Page 61 - Dasar Dasar Ilmu Pendidikan
P. 61
memberikan akses pendidikan lebih baik bagi anak-anaknya.
Sementara keluarga dengan keterbatasan ekonomi, kerap kali
menghadapi tantangan dalam memberikan pendidikan yang
memadai.
Selanjutnya, budaya masyarakat juga berperan penting dalam
membentuk sistem pendidikan. Naquib Alatas (2001: 82)
berpendapat, bahwa pendidikan harus memperhatikan nilai-nilai
budaya lokal, karena nilai-nilai ini mempengaruhi cara belajar dan
berinteraksi siswa. Konteks budaya tidak hanya mencakup norma dan
nilai, tetapi juga praktik-praktik pendidikan yang ada dalam
masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan yang efektif harus
beradaptasi dengan budaya lokal, sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik dan relevan bagi siswa. Sebaliknya,
pendidikan yang mengabaikan nilai-nilai budaya lokal, akan
menghadapi kesulitan dalam penerapannya. Seperti argumentasi
Rhoads (1998: 290), pendidikan harus mengakui dan menghormati
keragaman budaya, agar siswa merasa diakui dan dihargai dalam
proses belajar. Dengan demikian, pendekatan pendidikan yang sensitif
terhadap budaya akan membantu menciptakan lingkungan belajar
inklusif, di mana semua siswa merasa nyaman untuk berpartisipasi.
Aspek penting lain asas sosiologi pendidikan, adalah bahwa
pendidikan memiliki peran penting sebagai alat perubahan sosial.
Haidar Bagir (2016: 110) menjelaskan, pendidikan dapat menjadi
motor penggerak perubahan sosial, dengan cara membentuk pola
pikir kritis dan kreatif pada individu. Melalui pendidikan jelasnya,
individu diajarkan mengenali masalah sosial dan menemukan solusi
inovatif. Pendidikan yang baik, dapat mengubah pola pikir masyarakat
dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam pembangunan sosial.
Berkelindan dengan pandangan Paulo Freire (2000), bahwa
pendidikan memiliki kekuatan mengubah struktur sosial. Tegasnya,
pendidikan kritis dapat membebaskan individu dari penindasan dan
Ir. Ahmad Jubaeli, M.Pd. 51

