Page 22 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 22
yang terakhir untuk diantar, karena kelak nanti tidak mungkin
aku meminta untuk diantar lagi. Dia bertanya kenapa? Aku
bilang kelak aku akan menikah dan punya keluarga, dan
diapun akan menikah juga. Tentunya sudah tidak baik lagi
untuk saling minta diantar. Diapun terdiam sejenak. Dia
bilang sesungguhnya dia tidak ingin menikah dengan orang
lain kecuali denganku. Akupun sedikit bingung, mengapa ini
bisa terjadi. Dia mengatakan sesungguhnya dia ingin berterus
terang sejak lama, tapi selalu tidak ada kesempatan.
Jujur saja aku pernah naksir dia, tapi itu dulu. Tapi aku
tahu diri itu tak akan mungkin. Aku hanyalah anak seorang
yang miskin dan hidup susah, sedangkan dia adalah anak
orang berada. Banyak teman‐teman kuliahku yang cantik‐
cantik dan kaya naksir dia, bahkan ada yang sering
memberikan dia hadiah. Aku tahu semua itu karena hampir
semua teman perempuan yang naksir dia pasti mendekatiku
terlebih dulu. Mereka selalu cari tahu apa kesukaannya dan
aku adalah satu‐satunya teman dekat dia. Aku tak pernah
berharap dia menjadi pasanganku, karena aku tahu diri
kastaku jauh lebih rendah. Aku tidak ingin lagi menambah
beban orang tuaku.
Tapi takdir berkata lain, dia ingin menjadikan aku sebagai
istrinya. Akupun bertanya, tidakkah dia akan menyesal
karena aku berasal dari orang tak punya. Dia mengaku tak
akan pernah menyesal karena hidup mati dan rezeki itu milik
Allah. Akupun bilang ke dia untuk meminta pendapat ibuku
lebih dahulu. Akupun menyempatkan pulang ke rumah untuk
minta pendapat ibu. Ibuku adalah orang terdekat dalam
hidupku. Aku selalu pulang ke rumah bila ada masalah yang
14 | Danarti