Page 18 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 18
Kebetulan kakak iparku bekerja di sebuah percetakan,
maka akulah yang selalu menawarkan diri menerima pesanan
cetakan sertifikat seminar, block note, maupun kertas kop
surat. Dari situlah aku mendapatkan uang untuk
menyambung hidupku. Dulu komputer belum ada seperti
sekarang. Barang‐barang cetakan harus dipesankan ke jasa
cetak. Jadi peluang mendapatkan uang tambahan terbuka
lebar, bahkan aku masih bisa menabung. Aku tidak pernah
menghambur‐hamburkan uangku untuk hal‐hal yang kurang
penting. Aku menyadari betapa susahnya mencari uang. Baju
dan sepatu cukuplah beberapa saja, aku akan membeli
sepatu baru kalau yang lama sudah rusak.
Menginjak semester tujuh aku sudah mulai berpikir untuk
segera menyelesaikan kuliahku. Aku tidak ingin lama‐lama di
kampus. Aku tidak mungkin melajo sambil menyelesaikan
skripsiku. Mau tidak mau aku harus tinggal di kos. Akhirnya
aku berusaha mencari kos yang termurah dan tentunya ter
dekat dari kampus. Aku tidak memiliki sepeda motor, jadi aku
harus jalan kaki ke kampus. Kalau kosku jauh tentunya akan
menghabiskan waktu dan tenaga. Mencari kos dengan
kriteria dekat dan murah bukan hal yang mudah. Tapi
Allah menjawab doaku, aku mendapatkan tempat kos yang
sangat dekat. Letaknya di belakang kampus. Akupun sangat
bersyukur karena ibu kosku juga sangat baik padaku. Karena
aku sibuk dengan skripsiku, aku sudah tidak bisa lagi
mengikuti kegiatan kampus. Kegiatan kampus lebih banyak
menyita waktu dan tenaga. Hal itu tentulah berpengaruh
dengan penghasilan tambahan uang sakuku. Aku harus
10 | Danarti