Page 19 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 19
berpikir untuk mencari tambahan lain. Aku mulai
menawarkan jasa les bahasa Inggris untuk anak SD dan SMP.
Aku juga sangat bersyukur ada teman yang menawariku
untuk mengajar di salah satu SMP swasta. Walau letak
sekolah agak jauh dari tempat kosku, selagi honor yang ada
masih bisa untuk membayar transpor bus aku masih
bersyukur. Selain uang saku yang aku cari, aku juga sudah
harus memikirkan bagaimana mejalin hubungan dengan
banyak pihak selain teman di kampus. aku tak mungkin akan
selalu mengandalkan teman kampus. Setelah lulus, aku harus
mampu mencari pekerjaan yang layak.
Ada pengalaman menarik saat aku pulang pergi mengajar
naik bus. Aku selalu berusaha duduk di deretan depan dekat
dengan sopir. Sopirpun bahkan sangat hafal dengan jam‐jam
mengajarku. Sampai suatu hari dia bertanya aku mengajar
apa di sekolah. Aku jawab saja aku mengajar bahasa Inngris.
Rupanya dia sangat tertarik untuk mengundangku ke
rumahnya memberikan tambahan pelajaran bahasa Inggris
kepada kedua anak lelakinya. Aku hanya bisa bersyukur atas
rezeki dari Alloh yang tak disangka‐sangka.
Setelah empat tahun dua bulan, akhirnya aku
menyelesaikan kuliahku. Ibuku sangat senang karena aku
sudah memenuhi janjiku untuk menyelesaiakan kuliahku
dengan segera. Setelah luluspun aku tidak pulang ke rumah.
Aku tetap tinggal di kos. Aku tidak mau memberatkan beban
bapak, karena aku memang sudah seharusnya bisa mencari
rejeki sendiri. Aku masih bertahan dengan status guru
honorerku. Aku belum bisa menikmati sepenuhnya profesiku
sebagai guru. Aku masih punya cita‐cita yang lain.
Menjadi Guru Sejahtera Tanpa Utang (Bukan Mimpi) | 11