Page 68 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 68
sebulan penuh, jadi cNaniku bertambah panjang. Tahun itu
adalah tahun satu‐satunya sepanjang sejarah bulan
Ramadhan libur sebulan penuh. Itu semua adalah jasa baik
Presiden Gus Dur.
Setelah masa cutiku habis, aku harus kembali masuk
sekolah. Anakku sudah hampir berumur 3 bulan. Sebenarnya
anak pertama yang ikut bersamaku sudah bisa momong,
tetapi aku tetap tidak tega hati. Aku meminta bantuan ibuku
untuk sementara momong cucu di saat aku pergi kerja,
sampai bayiku bisa dititipkan. Ibukupun menyanggupinya, itu
semua juga atas izin bapak. Ibuku berada di rumahku Senin –
Sabtu, Sabtu sore pulang. Sementara ibu di rumahku, segala
keperluan bapak aku titipkan pada kakakku yang tinggal
bersebelahan rumah dengan bapak.
Minggu pertama aku mulai mengajar, aku harus rela pagi‐
pagi sekali berangkat. Aku tidak mau ketinggalan angkot
(angkutan kota) yang akan membawaku ke sekolah. Akupun
harus berganti dua kali untuk bisa sampai di sekolah. Itu
bukan hal yang mudah. Terkadang aku membonceng suami
saat dia akan berangkat kerja sekalian mengantarkan akan
pertamaku. Kamipun harus rela menaiki sepeda butut satu‐
satunya untuk berdesak‐desakan bertiga. Yang penting
pantatku masih bisa menggantung di sadel belakang,
amanlah perjalananku. Pulangnya aku harus naik angkot lagi
dan baru sampai di rumah setelah berganti tiga kali.
Terkadang sampai rumahpun aku terlambat. Terlambat
pulang ke rumah bagiku lebih aman daripada terlambat
datang ke sekolah.
60 | Danarti