Page 80 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 80
meninggal di rumahnya, ditemukan oleh tetangga sudah
membusuk. Saya langsung lemas tak berdaya. Mak Nanik
bercerita kalau Mas Bakri tetangga sebelah yang biasa
dimintai tolong tetangga sebelah, sedang bersih‐bersih
rumah yang bersebelahan tepat dengan rumah Mbah Sumi.
Tiba‐tiba dia membau sesuatu yang busuk dan sangat
menyengat. Dia pikir itu bau bangkai tikus, tapi dia merasa
bau itu terlalu menyengat untuk sekedar bangkai tikus.
Dia akhirnya mencoba melihat ke dalam rumah Mbah
Sumi melalui kaca jendela yang memang sudah sangat
berdebu. Ternyata di dalam rumah, Mbah Sumi sudah
terbujur kaku dengan keadaan yang memprihatinkan, dengan
tanpa baju. Mak Nanik melanjutkan ceritanya, mungkin Mbah
Sumi terjatuh saat dia keluar dari kamar mandi. Mak Nanik
memintaku segera pulang. Aku segera meminta izin kepada
kepala sekolah dan juga rekan‐rekan guru, dengan sedikit
meninggalkan tugas bagi kelas yang seharusnya masih ada
jam mengajarku.
Dalam perjalanan pulang aku berusaha mengingat
kembali terakhir aku ketemu Mbah Sumi. Hari Sabtu….ya hari
Sabtu dengan uang Rp25.000,00 aku berpamitan dengan dia,
dan dia bilang, “Hati‐hati ya Nduk…” itulah hari terakhir aku
ketemu dia. Aku menghitung‐hitung kalau hari ini Kamis, dan
dia jatuh pada hari Sabtu setelah dia menyapu halamanku,
berarti dia sudah meninggal selama 4 hari. Anganku kembali
ke saat dia bertanya kepadaku tentang kematian, dan aku
jawab sekenanya. Kalau meninggal pastilah nanti akan di urus
tetangga, kalau tidak tentunya akan membaui para tetangga.
Aku jadi merasa bersalah, kenapa harus aku jawab
72 | Danarti