Page 244 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 244
Anatomi Fisiologi Manusia
c. Maksimum transpor (Tm) untuk glukosa adalah jumlah maksimum yang dapat
ditranspor (reabsorpsi) per menit, yaitu sekitar 200 mg glukosa/100 ml plasma.
Jika kadar glokosa darah melebihi nilai Tm-nya, berarti melewati ambang plasma
ginjal sehingga glukosa muncul di urin (glikosuria)
4) Reabsorpsi air. Air brgerak bersama ion antrium melalui osmosis. Ion natrium
berpindah dari area berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus kontortus proksimal
ke area berkonsentrasi air rendah dalam cairan interstisial dab kapiler peritubular.
5) Reabsorpsi urea. Seluruh urea yang terbentuk setiap hari difiltrasi oleh glomerulus.
Sekitar 50% urea secara pasif direabsorpsi. Dengan demikian, 50% urea yang difiltrasi
akan diekskresi dalam urin.
6) Reabsorpsi ion organik lain, seperti kalium, kalsium, fosfat, dan sulfat, serta sejumlah
ion organic adalah melalui transpor aktif.
c. Mekanisme sekresi tubular
Adalah proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah dan kapiler peritubular
melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam urin.
1. Zat-zat seperti ion hidrogen, kalium, dan omonium, produk akhir metabolic kreatinin
dan asam hipurat serta obat-obatan tetentu (penisilin) secara aktif disekresikan
kedalam tubulus.
2. Ion hidrogen dan ammonium diganti dengan ion natrium dalam tubulus kontortus
distal dan tubulus pengumpul. Sekresi tubular yang selektif terhadap ion hidrogen dan
ammonium membantu dalam pengaturan pH plasma dan keseimbangan asam basa
cairan tubuh.
3. Sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penting untuk mengeluarkan zat-zat
kimia asing atau tidak diinginkan.
2. Konsep Klirens
a) Ginjal berfungsi untuk membersihkan plasma darah dari zat-zat buangan seperti
urea dan buangan nitrogen nonprotein lain yang terbentuk sebagai hasil proses
metabolic. Jika plasma tersaring saat melalui glomerulus dan bergerak melewati
tubulus nefron, plasma akan menjadi bersih dari zat-zat yang tidak terabsorpsi
ulang atau hanya sebagian terabsorpsi ulang.
b) Plasma klirens, dinyatakan dalam ml/menit, adalah volume darah per menit
yang telah bersih dari zat. Volume ini dapat dihitung dengan memakai rumus
berukut:
laju ekskresi urinaria (mg /menit)
Plasma klirens (ml/menit) =
Konsentrasi plasma (mg /ml)
1) Contoh plasma klirens terhadap urea. Jika jumlah urea yang memasuki
urin per menit adalah 12 mg (laju ekskresi urinaria) dan konsentrasi urea
238