Page 246 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 246

  Anatomi Fisiologi Manusia  




                                b)    Volume dan tekanan darah. Baroreseptor dalam pembuluh darah (di
                                      vena, atrium kanan dan kiri, pembuluh pulmonary, sinus karotid, dan
                                      lengkungan  aorta)  memantau  volume  darah  dan  tekanan  darah.
                                      Penurunan  volume  dan  tekanan  darah  meningkat  sekresi  ADH;
                                      peningkatan volume dan tekanan darah menurunkan sekresi ADH.
                                c)    Faktor  lain.  Nyeri,  kecemasan,  olah  raga,  analgesik  narkotik,  dan
                                      barbiturate meningkatkan sekresi ADH. Alcohol menurunkan sekresi
                                      ADH.
                     b.    Aldosteron  adalah  hormone  steroid  yang  disekresikan  oleh  sel-sel  korteks
                           kelenjar  adrenal.  Hormon  ini  bekerja  pada  tubulus  distal  dan  duktus
                           pengumpuluntuk  meningkatkan  absorpsi  aktif  ion  natrium  dan  sekresi  ion
                           kalium.  Mekanisme  renin-angiostensin-aldosteron,  yang  meningkatkan  retensi
                           air dan garam.

               2.    Sitem arus bolak-balik  dalam ansa Henle dan vasa rekta memungkinkan terjadinya
                     reabsorpsi osmotik air dari tubulus dan duktus pengumpul kedalam cairan interstisial
                     medularis  yang  lebih  kental  dibawah  pengaruh  ADH.  Reabsorpsi  air  memungkinkan
                     tubuh  untuk  menahan  air  sehimgga  urin  yang  disekresiakan  lebih  kental  disbanding
                     cairan tubuh normal.

               c.    Sistem Arus Bolak-Balik Ganda dalam Ansa Henle
                     1.    Sistem arus bolak balik adalah salah asatu sistem yang aliran masuknya (inflow)
                           kedalam tuba berbentuk U (seperti ansa Henle) mengalir berdekatan dan secara
                           pararel menuju arah berlawanan dengan aliran keluar (outflow) dari tuba. Sistem
                           arus bolak-balik dibantu dengan transport aktif.
                     2.    Karena  filtrat  glomerular  iso-osmotik  masuk  dan  mengalir  melalui  ansa  Henle,
                           filtrat  tersebut  akan  semakin  kental  (hiperosmotik)  dibagian  dasar  lengkungan
                           (gambar 3):
                           a.   Tungkai desenden ansa Henle sangat permeable terhadap air dan relative
                                impermeable  terhadap  zat  terlarut  seperti  NaCl.  Tungkai  ini  tidak  secara
                                aktif mentranspor setiap zat.
                           b.   Tungkai  asenden  impermeable  terhadap  air,  tetapi  permeabel  terhadap
                                NaCl. Ion klor secara aktif memompa filtrat keluar tungkai asenden menuju
                                cairan  interstisial  peeritubular  yang  diikuti  dengan  aliran  ion  natrium
                                karena  tarikan  listrik  ion  klor  negatif.  Hal  ini  meningkatkan  konsentrasi
                                osmotik NaCl dalam cairan interstisial.
                           c.   Akibat  peningkatan  osmolaritas  cairan  interstisial,  air  bergerak  keluar
                                tungkai desenden dan lengkung menuju cairan interstisial tubular melalui
                                proses osmosis. Hal ini menyebabkan konsentrasi zat terlarut dalam cairan
                                tubular lebih besar karena zat tersebut berbalik pada lengkung jepit ansa
                                Henle.  Osmolaritas  cairan  ini  menungkat  sampai  mencapai  konsentrasi




                                                           240
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251