Page 59 - Edelweis Bayan_Neat
P. 59
Maksudnya bukan menggembala hujan, tapi menggembala hewan menuju padang rumput.
Rumput tumbuh disebabkan oleh guyuran hujan.
d. Musabbabiyyah: ببسلا ةدارإاو ببسملا قلاطإا
)جوز يأ�( ؟تْيب كل له :رخآلا يب�رعأ� لاقَو
“Seorang Baduy pada orang lain: “apakah kamu sudah memiliki rumah” (maksudnya rumah)
Maksudnya bukan rumah dalam artian tempat tinggal, tapi rumah dalam artian pasangan yang
jadi tempat pulang. Rumah menjadi ada, bukan sekedar bangunan tempat tinggal, jika pasangan telah
ada. Itulah maksud rumah yang diucapkan oleh Baduy tadi.
e. I’ribar Ma Kaana: نوكي ام ةدارإاو ناك ام قلاطإا
ريعَشل�و ةرذل� لكأاي نم مهنمو ،حمقُل� لكأاي نم سانل� نم
“Sebagian orang ada yang memakan gandum, sebagian yang lain memakan biji-bijian dan wijen”
Baik gandum, biji-bijian, maupun wijen tak mungkin dimakan langsung begitu saja. Pada
umumnya terutama gandum tentu mesti diolah terlebih dahulu. Karena itu pada ‘alaqah ini dise-
butkan bentuk lampaunya tapi maksudnya yang dimakan itu setelah bahan makanan tadi dimasak
menjadi masakan layak konsumsi. Misalnya roti, sayur, ataupun kue.
f. I’tibar Ma Yakuunu: ناك ام ةدارإاو نوكي ام قلاطإا
)101 :تافاصل�( »ميلح ملاغب هانرشبف« :ىلاعَت لاقَو
Allah berfirman: “Lalu Kami beri mereka kabar gembira berupa seorang bocah yang hilim.”
Ayat di atas ialah kabar gembira yang disampaikan pada Ibrahim melalui malaikat akan
lahirnya seorang anak yang hilim bernama Ismail. Akan tetapi tidaklah mungkin seorang anak ke-
cil bersifat hilim kecuali ia sudah dewasa. Maka hal ini termasuk pada menyebutkan sesuatu yang
akan datang dengan dimaksudkan yang telah terjadi yakni anak kecil yang polos.
g. Haaliyyah: لحملا ةدارإاو لاحلا قلاطإا
)701 :ن�رمع لآ�( »نودلاخ اهيف مه ه ل �لا ةمحر يفف«
“Maka di dalam rahmat Allah-lah mereka kekal di dalamnya”
Pada ayat di atas, rahmat atau kasih sayang Allah bukanlah suatu tempat yang bisa ditem-
pati oleh manusia. Ia merupakan sifat. Sedangkan tempat yang kekal hanyalah akhirat. Maka yang
dimaksud dengan rahmat Allah ialah Surga yang kekal yang isinya penuh dengan kasih sayang
Allah.
h. Mahalliyyah: لاحلا ةدارإاو لحملا قلاطإا
يد�ول� لاس
“Lembah telah mengalir”
Buku Ajar Edelweis Bayan 57