Page 61 - Edelweis Bayan_Neat
P. 61
Padahal maksudnya ialah novel karangan mereka, misal dari Andrea Hirata: Laskar Pelangi
dsb.
• Pena lebih tajam daripada pedang. Mulut lebih beracun daripada bisa
Pena maupun mulut masing-masing maksudnya ialah tulisan dan perkataan.
3). Eufimisme: penghalusan bahasa yang berakibat pada perubahan ungkapan di mana sebe�
narnya bukan merupakan makna sebenarnya.
Contoh:
• Orang kaya itu berkata: “Mari berkunjung ke gubuk kecil kami”
Padahal rumahnya ialah rumah gedong.
• Para pejuang kanker sedang berkumpul di sebuah yayasan kesehatan. Mereka bertukar
cerita, bernyanyi, hingga tertawa. Tawanya lepas dan bebas seakan mereka tidak sakit sama
sekali.
Padahal maksudnya para insan yang terjangkit penyakit kanker.
• Sambil menyindir, pak guru marah secara halus tanpa berekspresi marah. Ia berkata sam�
bil tersenyum: “kalian sudah dikasih tahu berkali-kali. Apa kalian ini tunarungu?”.
Padahal bisa maksudnya secara kasar ialah tuli.
E. Pembagian Majaz Berdasarkan Tarkib
Jika pada pembahasan-pembahasan se�
belumnya kita selalu diberikan contoh kata-ka�
ta seperti matahari, Indonesia, menggergaji, dll.
Maka pada bagian ini berbeda. Majaz pada bagian
ini bekerja sebagaimana berikut:
1. Pada suatu pengajian, bapak menyeruput
teh bari khas Taraju yang tak kalah nikmat dari teh
Matcha dari Jepang. Teh Matcha sendiri merupakan
olahan teh hijau berkualitas tinggi yang bubukn�
ya kemudian diseduh air panas. Sambil menyindir
santri yang lelap karena lelah bapak berkata:
“hujan kieu mah raosna bobo da” . Ucapan bapak disambut gelak tawa para santri, santri yang
4
tersindir ngorejat .
5
4 Hujan begini enaknya memang tidur sih.
5 Terbangun sambil kaget
Buku Ajar Edelweis Bayan 59