Page 65 - Edelweis Bayan_Neat
P. 65
lebih menyindir jika diungkapkan dengan terjemah berikut: “silakan saja persiapkan tempat duduk dari
api neraka”. Meski tujuannya sama.
Adapun ‘alaqah antara makna yang dituju, dan makna asal dari lafadz di atas ialah sababiyyah.
Karena kalimat insya yang disebutkan di atas menjadi sebab khabar tentang haramnya berbohong atas
nama nabi. Secara lahir ia itu amr, tapi secara makna ia itu khabar. Demikian penjelasan ‘alaqah dalam
tasybih murakkab mursal dalam Jawahirul Balaghah.
Sekedar mengingatkan dan mempertebal penjelasan bahwa lafadz kalam khabariy maupun la�
fadz kalam insyaiy bisa loncat ke makna lain sebenarnya sebagian sudah dijelaskan pada bagian ma’ani
diktat. Berikut daftar topik beserta halamannya yang berkaitan dengan pernyataan penulis:
1. Khabariyyatun Lafdzan Insyaiyyatun Ma’nan
Tujuan-tujuan disampaikannya kalam khabariy berdasarkan konteks keadaan )ملاكل� قايس(:
(hal. 11-12) دجل�و يعَسل� ىلع ثحل� ،رخفل� ،رسحتل�و نزحتل� ،فعَضل� راهظإ� ،ماحرتسلا�
2. Perpindahan ma’na antar jenis kalam khabariy
Keluarnya kalam khabariy dari tuntutan dzahir keadaan )رهاظل� ىضتقُم نع يربخل� جورخ(:
يف كلذك( رقُملاك ركنمل� لعَج ،ركنملاك رقُمل� لعَج ،ددرتمل� لئاسل� ةلزنم نهذل� يلاخ ليزنت
)يفنمل�
3. Sama seperti nomor 1
Khabariy secara lafadz, insyaiy secara makna )ىنعَم ةيئاشنإ� اظفل ةيربخ(:
بيدأاتل� ،قيدصتل� ،صرحل� راهظإ� ،لؤافتل�
4. Pada masing-masing bagian amar, nahyi, nida, tamanniy, dan istifham yang merupakan insya’
thalabiy terdapat makna-makna far’i. Makna-makna far’i ini keluar dari makna asal mereka yang ter�
kandung pada shighat thalabiy masing-masing. Mereka berpindah pada makna thalabiy lain, ghair thal�
abiy, ataupun insyaiyyatun lafdzan khabariyyatun ma’nan seperti di atas. Silakan lihat kembali di BAB
VI: Kalam Insyaiy, bagian Ilmu Ma’ani.
Susunan (shighat) dari Kalam Khabariy (Kalimat pernyataan), dan kalam insya’i (Kalimat
“Kreasi ”), pun insya thalabi (kreasi yang ungkapannya menuntut terjadinya suatu peristiwa), maupun
6
insya ghair thalabiy (kreasi yang ungkapannya tidak menuntut terjadinya peristiwa tapi mengekspresikan
rasa. Alias secara baku, dalam bahasa Indonesia, sama dengan kalimat ekspresif) ialah sebagai berikut:
6 Penulis tidak menemukan istilah yang bisa mengimbangi kalam insya’i dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.
Berdasarkan terjemah harfi, mungkin kalimat kreasilah yang cocok. Ini menunjukkan bahwa kalam insya’iy memang
khususiyyat dalam bahasa Arab saja. Adapun peranakannya memang ada istilah-istilahnya tersendiri dalam bahasa
Indonesia.
Buku Ajar Edelweis Bayan 63