Page 28 - Microsoft Word - Juklak Pemeriksaan Kinerja_validasi
P. 28

Juklak Pemeriksaan Kinerja                                                    Bab II

                             6.  Mitigasi  risiko  atas  perumusan  kesimpulan  yang  tidak  benar  atau  tidak
                                lengkap, antara lain:
                                a.  Pemeriksa secara individu harus memiliki kompetensi profesional yang
                                   cukup untuk melakukan pemeriksaan dan Tim Pemeriksa secara kolektif
                                   memiliki  pengetahuan  yang  cukup  atas  hal  pokok  dan  teknik
                                   pemeriksaan yang akan dilakukan.
                                b.  Pemeriksa  harus  merancang  metodologi  perumusan  kesimpulan  yang
                                   tepat dengan mempertimbangkan temuan signifikan yang memengaruhi
                                   pencapaian tujuan pemeriksaan.

                                c.  Ketika  entitas  yang  diperiksa  tidak  menyetujui  kriteria  pemeriksaan,
                                   fakta,  dan  pendapat  entitas  tersebut  harus  kembali  dianalisis  dan
                                   dipertimbangkan. Atas kondisi ini Pemeriksa dapat melibatkan pendapat
                                   ahli.

                                d.  Bukti  pemeriksaan  harus  cukup  dan  tepat  untuk  mendukung
                                   pertimbangan  Pemeriksa  dalam  menyusun  temuan  pemeriksaan  dan
                                   kesimpulan  pemeriksaan  berdasarkan  pertanyaan  pemeriksaan  yang
                                   telah ditetapkan.
                                e.  Pemeriksa   berdasarkan   pertimbangan   profesionalnya   harus
                                   mempertimbangkan  cara  penyajian  kesimpulan  baik  secara  explicit
                                   maupun implicit di dalam LHP dengan memperhatikan beberapa aspek
                                   seperti  kematangan  dari  entitas  dan  sensitivitas  hal  pokok  yang
                                   diperiksa.
                                f.  Entitas  yang  diperiksa  diberikan  kesempatan  memberikan  tanggapan
                                   atas temuan pemeriksaan dan kesimpulan. Jika terdapat ketidaksetujuan
                                   entitas  atas  temuan  atau  kesimpulan  berdasarkan  bukti  baru  yang
                                   diajukan  entitas,  maka  bukti  tersebut  harus  dianalisis  kembali  untuk
                                   merevisi temuan atau kesimpulan yang dirumuskan sebelumnya.
                                g.  Supervisi sangat diperlukan untuk memberikan keyakinan atas kualitas
                                   hasil  pemeriksaan.  Dengan  menerapkan  hal  tersebut, akan  mengurangi
                                   kemungkinan perumusan kesimpulan yang tidak tepat.
                             7.  Mitigasi risiko atas kecurangan dan ketidakpatutan, antara lain:
                                a.  Apabila  dalam  pemeriksaan,  Pemeriksa  menemukan  adanya  risiko
                                   kecurangan  maka  Pemeriksa  harus  merancang  prosedur  pemeriksaan
                                   untuk memperoleh bukti yang memadai atas indikasi awal kecurangan.
                                b.  Apabila  indikasi  awal  kecurangan  tersebut  relevan  dengan  tujuan
                                   pemeriksaan maka Pemeriksa menuangkan dalam temuan pemeriksaan.
                                c.  Apabila  ditemukan  bukti  yang  kuat  terjadi  kecurangan  dalam  area
                                   tersebut  maka  Pemeriksa  harus  mengomunikasikan  dengan  pemberi
                                   tugas agar dapat didalami dengan PDTT.
                                d.  Pemeriksa  harus  mendokumentasikan  seluruh  proses  terkait  dengan
                                   indikasi awal kecurangan.
                             Pada  praktiknya,  Pemeriksa  dapat  mengidentifikasi  risiko  pemeriksaan  kinerja
                             dan mitigasinya selain yang telah disebutkan pada contoh di atas.





                        Direktorat Litbang                Badan Pemeriksa Keuangan                         17
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33