Page 30 - Microsoft Word - Juklak Pemeriksaan Kinerja_validasi
P. 30

Juklak Pemeriksaan Kinerja                                                    Bab II

                       55    Pemeriksa  yang  melakukan  supervisi  diharapkan  memiliki  kompetensi  dan   Peran supervisi
                             pengetahuan,  serta  keahlian  yang  baik dalam  metodologi pemeriksaan kinerja,
                             pemantauan  pemeriksaan,  manajemen  proyek,  cara  berpikir  strategis,  serta
                             penyelesaian masalah.

                       56    Pertimbangan dan Skeptisisme Profesional                              Pertimbangan
                             Pemeriksa  harus  menggunakan  pertimbangan  profesional  dan  memiliki   dan skeptisisme
                             skeptisisme profesional.                                                profesional
                             Pertimbangan  profesional  adalah  penerapan  dari  pengetahuan  kolektif,
                             keterampilan,  etika,  dan  pengalaman  Pemeriksa  pada  proses  pemeriksaan.
                             Sedangkan  skeptisisme  profesional  adalah  sikap  yang  mencakup  pikiran  yang
                             selalu  mempertanyakan  dan  melakukan  evaluasi  secara  kritis  terhadap  bukti
                             pemeriksaan atau hal-hal lain selama pemeriksaan.

                       57    Contoh  penerapan  pertimbangan  profesional  pada  pemeriksaan  kinerja,  antara   Contoh
                             lain dalam:                                                           pertimbangan
                             a.  menentukan hal pokok yang akan diperiksa;                           profesional
                             b.  menentukan  sejauh  mana  pemahaman  atas  hal  pokok  yang  diperiksa  dan
                                permasalahan yang ada;
                             c.  menentukan tujuan, pertanyaan, dan lingkup pemeriksaan;
                             d.  menentukan kriteria pemeriksaan;
                             e.  menentukan sifat, waktu, dan luas prosedur pemeriksaan;
                             f.  menentukan  prosedur  review  dan  konsultasi  yang  diperlukan  dalam
                                pemeriksaan, dan bagaimana masukan akan diakomodasi;
                             g.  menentukan temuan signifikan;
                             h.  mengevaluasi kecukupan dan ketepatan bukti pemeriksaan, dan menentukan
                                hal apa saja yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan pemeriksaan;
                             i.  merumuskan kesimpulan berdasarkan temuan signifikan pemeriksaan; dan
                             j.  menentukan rekomendasi.

                       58    Contoh penerapan skeptisisme profesional pada pemeriksaan kinerja, antara lain   Contoh
                             dalam:                                                                  skeptisisme
                             a.  menilai keandalan sumber dokumen;                                   profesional
                             b.  mengklarifikasi  lebih  lanjut  setiap  bukti  yang  diperoleh  dari  entitas,  tidak
                                hanya menerima pandangan dan asumsi-asumsi saja; dan

                             c.  menilai  kelogisan  suatu  tanggapan  dan  pandangan  yang  diperoleh  selama
                                pemeriksaan.

                       59    Komunikasi                                                              Kewajiban
                             Pemeriksa  harus  membangun  komunikasi  yang  efisien  dan  efektif  di  seluruh   Pemeriksa
                             proses pemeriksaan terkait aspek-aspek utama dalam pemeriksaan, baik dengan   membangun
                             entitas  yang  diperiksa  maupun  dengan  pemangku  kepentingan  yang  relevan.   komunikasi
                             Namun demikian, Pemeriksa juga harus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam   yang efisien dan
                             berkomunikasi  kepada  pemangku  kepentingan  agar  tidak  mengganggu      efektif
                             independensi BPK.


                        Direktorat Litbang                Badan Pemeriksa Keuangan                         19
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35