Page 100 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 100

PROSES & TEKNIK
                  PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG


                           J.  MATERI MUATAN PERATURAN PERUNDANG-
                                UNDANGAN

                           1.   Materi Muatan Peraturan Perundang-Undangan Sebelum
                                Amandemen Undang-Undang Dasar 1945
                                Sebagaimana diutarakan oleh Maria Farida Indrati Soeprapto,
                           istilah “materi muatan UU” pertama kali diperkenalkan oleh A. Hamid
                           S. Attamimi, dalan majalah Hukum dan Pembangunan Nomor 3 Tahun
                           ke-IX, Mei 1979, sebagai terjemahan dari het eigenaardig onderwerp der
                           wet. Materi muatan peraturan perundang-undangan adalah materi yang
                           dimuat dalam peraturan perundang-undangan sesuai dengan jenis,
                           fungsi dan hierarki peraturan perundang-undangan. Berdasarkan uraian
                           sebelumnya diketahui bahwa jenis dan hierarki peraturan perundang-
                           undangan terbagi dalam beberapa rezim hukum,  yakni UU No. 1
                           Tahun 1950 tentang Jenis dan Bentuk Peraturan yang dikeluarkan oleh
                           Pemerintah Pusat, Surpres No. 3639/Hk/59, dan menurut TAP MPRS
                           No. XX/MPRS/1966. Karena ketidaksamaan jenis dari hierarki peraturan
                           perundang-undangan maka pada bagian ini akan diuraikan materi
                           muatan berdasarkan rezim hukum yang terdekat dengan amandemen
                           UUD 1945 yaitu TAP MPRS No. XX/MPRS/1966.

                                Dalam  TAP MPRS No.  XX/MPRS/1966 sebetulnya sudah
                           menjelaskan materi muatan berbagai jenis peraturan perundang-
                           undangan antara lain sebagai berikut:
                           a.   UUD
                                Ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam pasal-pasal UUD
                                adalah ketentuan-ketentuan  yang tertinggi tingkatnya  yang
                                pelaksanaannya dilakukan dengan TAP MPR, UU, atau Keppres.

                           b.   TAP MPR
                                1)   TAP MPR  yang memuat garis-garis besar dalam bidang
                                    legislatif dilaksanakan dengan UU.

                                2)   TAP MPR  yang memuat garis-garis besar dalam bidang
                                    eksekutif dilaksanakan dengan Keppres.



                   82    dpr.go.id
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105