Page 61 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 61

ILMU PERUNDANG-UNDANGAN,
                                                       TEORI, HIERARKI, DAN MATERI MUATAN
                                             PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA


                           1.   Untuk  memenuhi    kebutuhan  hukum   dalam   kehidupan
                                bermasyarakat, berbangsa dan bernegara  yang senantiasa
                                berkembang;
                           2.   Untuk menjembatani lingkup hukum adat dengan hukum  yang
                                tidak tertulis lainnya; atau
                           3.   Untuk memenuhi kebutuhan kepastian hukum tidak tertulis bagi
                                masyarakat.


                           C.  SEJARAH ILMU PERUNDANG-UNDANGAN DAN
                                PENGATURAN PEMBENTUKAN PERUNDANG-
                                UNDANGAN

                           1.   Sejarah Ilmu Perundang-Undangan
                                Ilmu pengetahuan perundang-undangan  yang merupakan
                           terjemahan dari gesetzgebungswissenschaft adalah suatu cabang ilmu
                           baru, yang mula-mula berkembang di Eropa Barat, terutama di negara-
                           negara  yang berbahasa  Jerman. Istilah lain  yang juga sering dipakai
                           adalah wetgevingswetenschap, atau science of legislation.
                                Tokoh-tokoh utama  yang mencetuskan bidang ilmu ini antara
                           lain adalah Peter Noll (1973) dengan istilah gesetzgebungslehre, Jurgen
                           Rodig (1975), dengan istilah gesetzgebungslehre, Burkhardt Krems (1979)
                           dan Werner Maihofer (1981) dengan istilah gesetzgebungswissenchaft. Di
                           Belanda antara lain S.O. van Poelje (1980) dengan istilah wetgevingsleer
                           atau  wetgevingskunde, dan W.G van Der Velden (1988) dengan istilah
                           wetgevingstheorie, sedangkan di Indonesia diajukan oleh A. Hamid S.
                           Attamimi (1975) dengan istilah ilmu pengetahuan perundang-undangan.

                           2.   Sejarah Pengaturan Pembentukan Perundang-Undangan
                                Selama ini terdapat berbagai macam ketentuan  yang berkaitan
                           dengan pembentukan peraturan perundang-undangan termasuk
                           teknik penyusunan peraturan perundang-undangan yang berasal dari
                           masa kolonial maupun yang dibuat setelah Indonesia merdeka, yaitu
                           sebagai berikut:
                           a)   Algemeene  Bepalingen van  Wetgeving voor  Indonesie,  yang
                                disingkat AB (Stb. 1847: 23) yang mengatur ketentuan-ketentuan
                                umum peraturan perundang-undangan.



                                                                                  43
                                                                         dpr.go.id
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66