Page 71 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 71

ILMU PERUNDANG-UNDANGAN,
                                                       TEORI, HIERARKI, DAN MATERI MUATAN
                                             PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA


                                asas ini peraturan yang lama tidak berlaku lagi. Biasanya dalam
                                peraturan perundangan-undangan ditegaskan secara ekspilist
                                yang mencerminkan asas ini.
                           d.   Asas UU tidak boleh berlaku surut (non-retroaktif)/Asas Legalitas.

                                Tiada suatu peristiwa dapat dipidana selain dari kekuatan ketentuan
                                UU Pidana  yang  mendahuluinya  (Geen  feit  is  strafbaar  dan  uit
                                kracht van een daaran voorafgegane wetteljke strafbepaling). Asas
                                legalitas yang mengandung tiga pengertian, yaitu:
                                1)   Tidak ada perbuatan  yang dilarang dan diancam dengan
                                    pidana kalau hal itu tidak terlebih dahulu dinyatakan dalam
                                    suatu aturan UU;
                                2)   Untuk menentukan adanya perbuatan pidana tidak boleh
                                    digunakan analogi (qiyas); dan
                                3)   Aturan-aturan hukum pidana tidak berlaku surut.



                           E.  KONSEPSI LEGAL DRAFTING DAN LEGISLATIVE
                                DRAFTING
                                Perancangan hukum (legal drafting) merupakan salah satu unsur
                           penting  dalam  praktik  hukum.  Legal drafting  merupakan  kombinasi
                           dari dua kata, yaitu “legal” dan “drafting”.  Secara  harfiah,  kata  “legal”
                           bermakna sesuatu yang sesuai dengan ketentuan hukum, sedangkan
                           “drafting”   bermakna   perancangan/pengkonsepan.   Jadi   legal
                           drafting  dapat  diartikan  secara  singkat  sebagai  perancangan  naskah
                           hukum/perancangan kontrak atau MoU. 72
                                Istilah  “legal drafting” merupakan istilah  yang sudah lazim
                           digunakan baik dalam khazanah akademis maupun praktis. Kata “legal”
                           menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan
                           peraturan perundang-undangan atau hukum. Sementara itu, kata “draft”
                           diartikan sebagai konsep. Dengan ditambahkan kata “ing” di belakang
                           menjadi bermakna pengonsepan atau perancangan. 73
                          72  Legal Drafting Training - Jimly School, www.jimlyschool.com › diakses pada tanggal 29 Januari 2021.
                          73  A. Hamid S. Attamimi, Disertasi: Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia dalam Penyelenggaraan
                       Pemerintahan Negara, (Jakarta: Pasca Sarjana Universitas Indonesia), 1990, hlm. 197-198.


                                                                                  53
                                                                         dpr.go.id
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76