Page 14 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 14

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                         Sejak Kabinet Natsir upaya untuk secepatnya menyelenggarakan
                                                   Pemilihan Umum agar muncul wakil-wakil yang benar-benar dipilih
                                                   rakyat, yang nantinya akan menyusun konstitusi atau perundangan-
                                                   undangan yang ada, yang sifatnya masih sementara. Namun sejak
                                                   Kabinet Natsir terbukti sangat sulit untuk menyelenggarakan Pemilu
                                                   seperti yang diharapkan. Bahkan usia kabinet pun tidak ada yang
                                                   pernah mencapai usia sesuai dengan perundangan, alias jatuh karena
                                                   isu-isu politik dalam atau luar negeri yang membuat DPR menggunakan
                                                   “kekuasaan”-nya untuk menghentikan langkah para Perdana Menteri.
                                                   Kabinet Natsir tidak lama berkuasa karena muncul mosi dari DPR yang
                                                   mempertanyakan beberapa kebijakannya yang dinilai telah membawa
                                                   Indonesia kearah Barat. Natsir terpaksa harus menyerahkan kembali
                                                   mandatnya kepada Presiden.
                                                         Demikian pula penggantinya, Kabinet Sukiman yang sama-sama
                                                   berasal dari Masyumi. Ia yang mencoba mencari dana bantuan dari luar
                                                   negeri, “terjebak” pada satu kerjasama dengan Amerika Serikat, yang
                                                   menurut para pengamat politik, bantuan itu, yaitu Mutual Security
                                                   Act, termasuk ke dalam kategori bantuan yang hanya diberikan kepada
                                                   sekutu Amerika Serikat. Karena mosi DPR inilah, terpaksa Sukiman
                                                   mengembalikan lagi mandatnya kepada Presiden Soekarno.
                                                         Penggantinya yaitu Wilopo dari Partai Nasional Indonesia (PNI)
                                                   yang naik menjadi Perdana Menteri ke-3 pasca bubarnya RIS sempai
                                                   memberikan harapan, karena masa pemerintahannya sudah berhasil
                                                   melewati usia satu tahun. Namun programnya menyangkut masalah
                                                   anggaran dan pendapatan, membuat ia berhadapan dua peristiwa,
                                                   yang kedua-duanya harus berhadap dengan berbagai pertanyaan dari
                        Demikian pula              kalangan DPR. Kedua peristiwa itu adalah peristiwa Tanjung Morawa,

                        penggantinya,              terkait dengan tanah perkebunan yang digarap masyarakat setempat,
                     Kabinet Sukiman               dan peristiwa 17 Oktober 1952, yaitu tuntutan dari TNI Angkatan
                                                   Darat. Ia pun terpaksa harus menyerahkan kembali mandatnya kepada
                           yang sama-              Presiden.
                    sama berasal dari                    Kemudian Presiden menunjuk Ali Sastroamidjojo yang juga dari

                    Masyumi. Ia yang               PNI untuk membentuk formatur kabinet baru. Pada masa Kabinet
                  mencoba mencari                  ini berhasil diselenggarakan satu kegiatan internasional yang untuk
                                                   pertama kali diselenggarakan oleh negara-negara Asia Afrika yang
                   dana bantuan dari               baru merdeka, yaitu Konfernsi Asia Afrika (KAA) yang menghasilkan
                            luar negeri,           Dasa Sila Bandung atau Spirit Bandung. Namun keberhasilan ini tidak
                                                   membuat Kabinet ini lolos dari berbagai pertanyaan DPR, terutama
                                                   terkait dengan masalah pergolakan di beberapa daerah di luar pulau





                                       dpr.go.id   6





         02 B BUKU 100 DPR BAB 1 CETAK.indd   6                                                                    11/17/19   6:55 AM
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19