Page 158 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 158

PARLEMEN D ALAM PER ALIHAN
                                                                       DEWAN PER WAKILAN R AKYAT  1952 – 1954



                                                                 Sebagai  lampiran  saja  masukkan  disini
                                                               tembusan surat dari Komisariat Partai Murba
                                                               Sumatera-Tengah    kepada   Presiden   dengan
                                                               resolusi  konperensi  daerah  jang  diadakan  dalam
                                                               pertengahan bulan April jang lalu.
                                                                 Saudara    Ketua.    Terhadap    penjelesaian
                                                               pcnjelenggaraan  dan  mengisi  otonomi  daerah
                                                               jang Pemerintah sekarang ini sedang rentjanakan,
                                                               saja sambut dengan baik. Karena salah satu sjarat
                                                               mutlak untuk dapat menjelenggarakan dan mem-
                                                               pertjepat  pembangunan  dalam  segala  lapangan
                    Djika Pemerintah                           ialah  stabilisasi  dan  koordinasi  jang  baik  dalam
                   dalam menindjau                             bentuk  memberi  otonomi  jang  teratur  dan  tegas,

                    kembali Undang-                            karena  hak-hak  demokrasi  dalam  segi  turut
                                                               bertanggung-djawab atas turut sertanja mengatur
                  undang nomor 22                              Negaranja  sendiri  dari  tingkatan  bawah  sampai

               tahun 1948 berusaha                             keatas, hendaknja selekasnja diwudjudkan dan
                  untuk mengurangi                             diberikan.

                    pokok-pokok dari                             Djika Pemerintah dalam menindjau kembali
                                                               Undang-undang  nomor  22  tahun  1948  berusaha
                        pemerintahan                           untuk mengurangi pokok-pokok dari pemerintahan

                   daerah, maka saja                           daerah, maka saja peringatkan kepada Pemerintah,
                 peringatkan kepada                            bahwa maksud untuk mengadakan stabilisasi dan

                        Pemerintah, ...                        koordinasi pemerintahan daerah akan mendapat
                                                               kegagalan jang berakibat lebih djauh. Maka karena
                                                               itu  djanganlah  diartikan  menindjau  kemhali
                                                               itu  mengurangi  dasar-dasar  pokok,  akan  tetapi
                                                               mentjari tjara untuk dapat didjalankan didaerah-
                                                               daerah.
                                                                 Saudara    Ketua,   terhadap   perkembangan
                                                               pemerintahan  daerah  jang  terendah,  jaitu  desa-
                                                               desa,  perlu  saja  kemukakan,  bahwa  sekarang  ini
                                                               sudah  waktunja  untuk  mengadakan  ontsluiting
                                                               (membuka dan hubung-menghubungkan) dari desa-
                                                               desa setjara besar-besaran. Djadi djika Pemerintah
                                                               akan mengadakan Undang-undang kedesaan jang
                                                               baru,  perlu  diperhatikan,  bahwa  didalam  segala
                                                               lapangan  hidup  djanganlah  diperbeda-bedakan
                                                               antara desa dan kota. Kemadjuan desa-desa





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   157
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   157                                                                  11/19/19   10:48 AM
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163