Page 180 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 180

PARLEMEN D ALAM PER ALIHAN
                                                                       DEWAN PER WAKILAN R AKYAT  1952 – 1954



                                                               Dewan Perwakilan Daerahnja. Daerah-daerah
                                                               otonom dan istimewa di Kalimantan Selatan dan
                                                               Timur  jang  sulit  dibentuk  seljara  darurat  dengan
                                                               surat keputusan Gubernur Kalimantan tanggal 14
                                                               Agustus  1950  lengkap  dengan  Dewan  Perwakilan
                                                               Rakjat  dan  Dewan  Pemerintah  Daerahnja  -
                                                               terketjuali Daerah lstimewa Kutai - belum disahkan
                                                               statusnja dengan undang-undang.
                                                                 Karena  itu  pihak  Pengadilan  Negeri  pernah
                                                               menjatakan, bahwa daerah-daerah otonom di
                                                               Kalimantan Selatan itu setjara juridisch tak
                                                               mungkin dianggap sah kedudukan, kekuasaan dan
                                                               kewadjibannja  sebagai  daerah  otonom,  terutama
                                                               dalam hal menetapkan peraturan-peraturan
                                                               daerah jang memuat aturan-aturan hukuman.
                                                                 Disamping  daerah-daerah  otonom  tingkatan
                                                               propinsi dan kabupaten, maka pembentukan
                                                               daerah-  daerah  otonom  tingkatan  jang  paling
                                                               rendah adalah sjarat mutlak untuk memberikan
                                                               kepuasan dan rasa tanggung djawab kepada rakjat
                            Saja sendiri                       djelata. Propinsi dan kabupaten atau kotapradja
                           mengetahui                          masih  terletak  pada  djarak  jang  sangat  djauh
                  kesulitan-kesulitan                          dari  pandangan  dan  pikiran  rakjat  umum  jang
                                                               sebahagian  besar  masih  buta  huruf  dan  belum
                    jang harus diatasi
                                                               sanggup memperhatikan dan memikirkan soal-soal
                  dan dialami dalam                            jang besar dan sulit. Bagi mereka kepentingan desa
                  usaha membentuk                              atau kampungnja serta desa-desa atau kampung-
                       daerah-daerah                           kampung  sekelilingnja  adalah  soal  hidup  atau
                                                               mati,  senang  atau  susah  bagi  penghidupannja
                   otonom tingkatan
                                                               sehari-hari.  Karena  itu  modernisering  dan
                    paling rendah itu.                         demokratisering pemerintahan daerah itu sebenar-
                                                               nja dan seharusnja dimulai dari bawah, bukan dari
                                                               propinsi dan kabupaten.
                                                                 Saja sendiri mengetahui kesulitan-kesulitan jang
                                                               harus diatasi dan dialami dalam usaha membentuk
                                                               daerah-daerah  otonom  tingkatan  paling  rendah
                                                               itu. Tetapi sebaliknja, hasrat dan tjita-tjita seluruh
                                                               rakjat Indonesia, terutama jang tinggal didesa-desa
                                                               dan dikampung-kampung, djuga ditengah- tengah





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   179
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   179                                                                  11/19/19   10:48 AM
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185