Page 21 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 21

PEND AHUL U AN



                                                   1.1 Sumber Data dan Sumber Primer.
                                                         Arsip atau dokumen tertulis merupakan sumber informasi
                                                   paling utama sekaligus data faktual yang paling sahih untuk sumber
                                                   penulisan kembali suatu peristiwa sejarah, termasuk sejarah Dewan
                                                   Perwakilan Rakyat. Tidak terlalu berlebihan jika tokoh Leopold Von
                                                   Ranke yang dijuluki sebagai bapak “Historical Science” mengatakan
                                                   bahwa sejarah tanpa arsip dan dokumen (primer), bukanlan karya
                                                   sejarah. Terkait dengan pernyataan itu, tim penulis Sejarah DPR-RI
                        Politik Etis pada          jilid Ke-2 ini berupaya semaksimal mungkin untuk mencari sumber

                       hakikatnya telah            primer atau sumber sekunder yang bersifat primer.
                                                         Ada beberapa tempat di Indonesia yang dikenal masyarakat
                            mendorong              sebagai tempat penyimpanan sumber data primer, yaitu Arsip Nasional

               terciptanya kehidupan               Republik Indonesia (ANRI) yang beralamat di Jalan Ampera Raya,
                          baru di negeri           Ragunan-Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Kantor arsip ini merupakan

                 jajahan yang disebut              tempat penyimpanan arsip dan dokumen primer terbesar di Indonesia.
                       Hindia-Belanda.             Khanahnya mulai dari arsip-arsip VOC yang berasal dari abad ke-17
                                                   sampai dengan arsip Pemerintah Hindia Belanda yang berkuasa sampai
                                                   dengan pertengahan abad ke-20. Lalu disambung dengan arsip-arsip
                                                   dari masa Indonesia merdeka. Salah satu bagian dari khasanah arsip
                                                   titu adalah arsip kabinet serta arsip DPR walaupun yang disajikan masih
                                                   dalam jumlah relatif terbatas. Oleh karena itu Tim penulisan Sejarah
                                                   DPR-RI harus melacak sumber kearsipan ke beberapa daerah, termasuk
                                                   ke luar negeri, yaitu ke Negeri Belanda (National Archief Nederland
                                                   dan KITLV, Universiteit Bibliotiek yang sekarang menjadi bagian dari
                                                   Universiteit Leiden).
                                                         Selain itu arsip-arsip pemerintahan Indonesia juga disimpan
                                                   pada kantor Arsip Daerah. Namun sampai era Reformasi belum setiap
                                                   daerah membuat kantor arsip sendiri seperti yang dianjurkan oleh
                                                   Undang-undang Kearsipan. Pada dasarnya, setiap Badan Usaha Milik
                                                   Negara, diwajibkan untuk menyerahkan arsip-arsip statisnya (yang
                                                   sudah tidak dipergunakan lagi dalam menjalankan lembaga tersebut),
                                                   namun pada umumnya para pimpinan lembaga-lembaga tersebuit
                                                   tidak tahu atau tidak mengerti tentang isi undang-undang kearsipan.
                                                   Di samping itu kepada lembaga yang dianggap mempu menata dan
                                                   menjaga arsip-arsipnya itu, pemerintah mengijinkan untuk mengelola
                                                   arsip-arsipnya sendiri, dengan catatan lembaga tersebut harus pula
                                                   memberikan pelayanan arsip kepada masyarakat umu. Contoh lembaga
                                                   yang sudah diberi izin mengelola arsip-arsipnya sendiri adalah Bank







                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   13
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 1 CETAK.indd   13                                                                   11/17/19   6:55 AM
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26