Page 25 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 25

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                         •  Supaya pemerintahan RI dikembalikan ke Yogyakarta
                                                         •  Komisi PBB untuk Indonesia membantu melaksanakan
                                                           resolusi DK-PBB
                                                         •  RI memerintahkan gencatan senjata.


                                                         Posisi Belanda secara militer sebenarnya tidak cukup kuat
                                                   untuk menekan pihak Indonesia. Karena sejak awal tahun 1949, posisi
                                                   pasukan Belanda sudah tidak lagi berada dalam posisi ofensif. Seperti
                                                   digambarkan oleh Goerge Mc Turnan Kahin (1971), sejak bulan Januari
                                                   1949, pasukan Belanda hanya mampu mengontrol sekitar wilayah
                                                   perkotaan dan jalan-jalan besar saja, sementara wilayah pinggiran
                                                   kota sampai jauh ke pedesaan dikuasai oleh TNI. Keberhasilan pihak
                                                   RI, baik dalam melakukan kordinasi militer maupun nonmiliter yang
                                                   mendukung terselenggarakan pemerintahan RI, dapat terlihat misalnya
                                                   dari ungkapan frustasi Residen L.B. van Straten dalam laporannya 1
                                                   Maret 1949. Ia menyebutkan para aparatur pemerintah, pajak dan
                                                   keamanan yang ditetapkan oleh orang-orang republikein di Sumatera
                                                   Barat sangat efektif. Menurutnya, di atas segala-galanya di mana
                                                   ada Barisan Pengawal Nagari dan Kampung (BPNK), sehingga tidak
                                                   satu pun kampung yang memberi tempat kepada para pengkhianat
                                                   atau mata-mata. Hal ini mengingatkan kita kepada Belanda sewaktu
                                                   di bawah pendudukan Jerman, terutama sekali BPNK inilah yang
                                                   mengurus perbekalan beras dari daerah yang diduduki Belanda, dan
                                                   mengurus pelanggaran-pelanggaran.  Apalagi hampir bersamaan
                                                                                       7
                                                   dengan masuknya laporan Van Straten, pada pada awal bulan Maret
                                                   1949, TNI melancarkan serangan umum ke kota Yogyakarta, sehingga
                                                   kota itu praktis dikuasai oleh TNI selama 6 jam. Setelah itu TNI kembali
                Posisi Belanda secara              meninggalkan kota tersebut.
                   militer sebenarnya                    Sebagai catatan, serangan itu sendiri sengaja dilakukan

                      tidak cukup kuat             oleh pihak RI, setelah memperoleh informasi bahwa DK PBB akan
               untuk menekan pihak                 menyelenggarakan sidang rutinnya. Tujuannya tiada lain agar dunia
                                                   internasional mengetahui tentang keberadaan RI serta sepak terjang
                    Indonesia. Karena              Belanda yang tetap ingin menjajah bangsa Indonesia. Oleh karena
                     sejak awal tahun              itu berita tentang keberhasilan serangan umum itu, diupayakan

                 1949, posisi pasukan              agar didengar oleh dunia internasional. Salah satunya dengan
                 Belanda sudah tidak               mengumumkannya melalui radio yang dipancarkan dari daerah
                                                   pebukitan yang ada di sekitar kota Yogyakarta.
                                                                                              8
                    lagi berada dalam
                          posisi ofensif.          7
                                                      Audrey Kahin, 1979, Perjuangan Kemerdekaan: Sumatera Barat Dalam Revolusi Nasional Indonesia
                                                      1945-1950. Padang: Masyarakat Sejarawan Indonesia cabang Sumatera Barat, hal. 282.
                                                   8   T.B. Simatupang, 1960, Laporan Dari Banaran: Kisah pengalaman seorang prajurit selama perang
                                                      kemerdekaan. Djakarta: Pembangunan.



                                                   20
                                       dpr .go.id  20
                                       dpr.go.id




         02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd   20                                                                   11/19/19   10:01 AM
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30