Page 299 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 299
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
pemberontak. Kemudian agar permasalahan ini tidak berlarut-larut
dan kemudian mengganggu hubungan baik antara Indonesia dengan
Filipina, pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Subandrio
pada pertengahan April 1958, mengadakan kunjungan ke Filipina untuk
menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya. 357
Selanjutnya upaya lainnya adalah pada Mei 1958, Subandrio
mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat di
Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Subandrio menjelaskan tentang
adanya bukti-bukti dari campur tangan pihak Amerika Serikat dalam
permasalahan dalam negeri Indonesia, yang dapat menimbulkan
akibat-akibat yang buruk, dalam hal ini terkait dengan PRRI-
Permesta. 358 Selain itu, dalam pertemuan ini Subandrio meminta
kepada pemerintah Amerika Serikat, melalui Duta Besarnya di Jakarta,
untuk tidak membiarkan warga negaranya terlibat dalam persoalan
dalam negeri Indonesia, karena masalah internal Indonesia harus
diselesaikan oleh rakyat Indonesia sendiri. Pihak Amerika Serikat
melalui Duta Besarnya menyatakan penyesalan bahwa ada warga
negaranya yang terlibat sebagai tentara bayaran untuk membantu
para pemberontak PRRI-Permesta.
359
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah berhasil
menggagalkan usaha-usaha pemberontak dalam menarik simpati dari
negara-negara tetangga. Sepak terjang kaum pemberontak ini berakhir
dengan dikeluarkannya pengumuman oleh Menteri Luar Negeri pada
26 Juni 1958, yang isinya adalah dengan jatuhnya Manado ke tangan
Angkatan Perang RI, maka berakhirlah pemberontakan sejak Februari
1958 dan pemerintah menyatakan bahwa sejak awal, pemberontakan
yang dikatakan sebagai perjuangan anti komunis dengan dengan cara
menarik simpati negara lain merupakan sebuah perjuangan yang tidak
mendapatkan dukungan dari rakyat. 360
Selanjutnya upaya Selain melalui cara-cara damai, upaya-upaya untuk menghentikan
lainnya adalah pada pemberotakan PRRI-Permesta juga dilakukan secara militer melalui
Mei 1958, Subandrio Operasi Gerak Cepat TNI pada pertengahan 1958. Keterlibatan para
mengadakan elite politik partai dalam PRRI-Permesta telah menodai wibawa partai-
partai politik tersebut. Tetapi sebaliknya, keberhasilan TNI di bawah
pertemuan dengan pimpinan Jenderal Nasution dalam menumpas PRRI-Permesta makin
Duta Besar Amerika meningkatkan kekuasaan Nasution dalam perpolitikan. 361
Serikat di Jakarta.
357 Ibid.
358 Ibid, hlm. 26–27.
359 Ibid, hlm. 27.
360 Ibid, hlm. 27–28.
361 Ibid, hlm. 51.
dpr.go.id 300
02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd 300 11/19/19 9:22 AM