Page 303 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 303
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
karena pelarangan-pelarangan ini bertepatan dengan perayaan Natal
dan mereka pun juga dilarang untuk merayakan tradisi Natal mereka
di bulan Desember. Peristiwa inilah yang kemudian disebut dengan
tragedi “Santa Klaus Hitam”. Kehadiran kebijakan-kebijakan pemerintah
Kabinet Djuanda inilah yang kemudian makin meningkatkan sentimen
anti-Belanda dalam masyarakat Indonesia. Selain itu, berbagai
371
kebijakan yang dilakukan untuk menekan Belanda, sejauh itu cukup
mampu memukul perekonomian Belanda, karena telah sejak lama
perusahaan-perusahaan swasta Belanda beroperasi dan telah memiliki
basis yang kuat di Indonesia.
Di tengah upaya menyelesaikan persoalan pergolakan di daerah
dan perjuangan pembebasan Irian Barat, Kabinet Djuanda atau Kabinet
Karya pun memiliki pencapaian yang diakui bahkan oleh dunia
internasional. Pencapaian tersebut ialah digaungkannya Deklarasi
Djuanda yang kemudian menjadi awal mula diakuinya Indonesia sebagai
negara kepulauan. Deklarasi Djuanda lahir dalam tekanan situasi politik
yang dilanda pergolakan dari daerah. Deklarasi ini dapat dikatakan pula
sebagai upaya pemerintah Indonesia unjuk kekuatan dalam rangka
penyelesaian masalah Irian Barat. Deklarasi adalah adalah modal bagi
diplomasi Indonesia di dunia internasional.
Di tengah upaya Deklarasi Djuanda bermula ketika Kabinet Djuanda 13 Desember
menyelesaikan 1959 melakukan pertemuan untuk membahas kondisi krisis di dalam
persoalan pergolakan negeri. Pembahasan pada pertemuan tersebut mengerucut pada
di daerah dan kasus unjuk kekuatan Belanda lewat kapal perangnya di Laut Jawa
perjuangan dan perairan Indonesia Timur. Menghadapi kasus tersebut, rapat
pembebasan Irian kabinet memutuskan untuk membuat rancangan undang-undang guna
Barat, Kabinet menangkal aksi Belanda akan terulang lagi. Namun, setelah melalui
perundingan disepakati bahwa dibutuhkan suatu sikap yang segera
Djuanda atau Kabinet dari pemerintah Indonesia sebagai respon tindakan Belanda. Maka,
Karya pun memiliki kabinet kemudian menyepakati akan mengeluarkan pernyataannya
pencapaian yang yang kemudian dikenal dengan nama Deklarasi Djuanda. 372
diakui bahkan oleh Isi dari deklarasi tersebut dapat dilihat pada salinan berikut:
dunia internasional.
371 Ibid, hlm. 42.
372 John G.Butcher dan R.E. Elson, Sovereignity and The Sea: How Indonesia Became an Archipelagic
State (Singapore: NUS Press, 2017), hlm. 71-73.
dpr.go.id 304
02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd 304 11/19/19 9:22 AM