Page 308 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 308

PARLEMEN D AN UPAYA
                                                                                         MENGGAPAI K ONS TITUSI
                                                                                                  B AR U,1957 - 1960


                                                   sebagai kekuatan sentral dalam pemerintahan, Angkatan Darat mulai
                                                   berani menunjukan kelemahan-kelemahan Demokrasi Parlementer
                                                   dan menuntut pergantian sistem pemerintahan dengan mengusulkan
                                                   kembali ke Undang-undang Dasar 1945. Berjalan bersama dengan
                                                   Sukarno, Angkatan Darat terlibat menyusun kerangka kerja untuk
                                                   melaksanakan Demokrasi Terpimpin.  379
                                                         Langkah-langkah yang dijalani Angkatan Darat menuju
                                                   Demokrasi Terpimpin merupakan reaksi atas krisis pemerintahan
                                                   yang timbul. Pada dasarnya perluasan peranan politik Angkatan Darat
                                                   bukan sepenuhnya direncanakn para pimpinan untuk secara sadar
                                                   memenuhi ambisi-ambisi politiknya. Langkah Angkatan Darat yang
                                                   berupa reaksi tersebut memperlihatkan kesiapsiagaan Angkatan Darat
                                                   untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang tidak terduga.  380
                                                   Pada masa akhir Demokrasi Parlementer, baiknya konsolidasi kekuatan
                                                   dalam tubuh Angkatan Darat memungkinkan para pimpinannya
                                                   untuk melakukan langkah-langkah strategis yang dapat menekan
                                                   pemerintahan.
                                                         Menghadapi tahun-tahun genting di penghujung masa

                Menghadapi tahun-                  Demokrasi Parlementer, mulai 1958 militer gencar melakukan tekanan
                        tahun genting              terhadap partai politik, pemerintah hingga presiden. Dalam hal ini
                                                   Angkatan Darat, di bawah hukum darurat perang, bereaksi terhadap
                       di penghujung               krisis pemerintahan yang terjadi dengan terus  menekan Dewan
                     masa Demokrasi                Nasional untuk mempercepat kerjanya.  Selain itu Angkatan Darat
                                                                                        381
                  Parlementer, mulai               pun menekan Sukarno untuk segera memberikan persetujuan pada
                 1958 militer gencar               usul Angkatan Darat agar kembali ke Undang-undang Dasar 1945.
                                                   Upaya Angkatan Darat ini berhasil, bahkan Angkatan Darat semakin
                 melakukan tekanan                 melibatkan dirinya dalam pemerintahan dengan ikut serta merancang
             terhadap partai politik,              pelaksanaan Demokrasi Terpimpin hingga akhirnya menjadi salah satu

                           pemerintah              kekuatan dalam pemerintahan Demokrasi Terpimpin.
                                                         Sistem pemerintahan Demokrasi Terpimpin memungkinkan
                     hingga presiden.              angkatan bersenjata memiliki peran yang aktif dalam kenegaraan.

                                                   Selain itu, sebagai penyeimbang, Sukarno membuka jalan untu PKI
                                                   sebagai  bagian  penting dari  pemerintahan.  Angkatan bersenjata
                                                   memberikan dukungn organisasional bagi Presiden Sukarno.
                                                   Sementara itu, Sukarno pun menyadari bahwa kekuatan Angkatan
                                                   Darat dalam pemerintahan pun butuh penyeimbang dari kalangan


                                                   379  Harold Crouch, Militer dan Politik di Indonesia, (Jakarta: Pustakan Sinar Harapan, 1999), hlm.
                                                      32.
                                                   380 Ibid., hlm. 33-34.
                                                   381  Adnan Buyung Nasution,  Aspirasi Pemerintahan Konstitusional di Indonesia: Studi atas
                                                      Konstituante 1956-195, Cetakan Kedua  (Jakarta: Grafiti, 2001), hlm. 312.



                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   309
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd   309                                                                  11/19/19   9:22 AM
   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313