Page 306 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 306

PARLEMEN D AN UPAYA
                                                                                         MENGGAPAI K ONS TITUSI
                                                                                                  B AR U,1957 - 1960


                                                         Akan tetapi perjuangan pembebasan Irian Barat belum
                                                   membuahkan hasil di masa DPR hasil Pemilu 1955. Meskipun begitu,
                                                   pemerintah terus berupaya melakukan berbagai cara dalam perjuangan
                                                   pembebasan Irian Barat. Pemerintah juga menempuh jalur hukum,
                                                   dimana pemerintah mencoba untuk turun langsung sebagai pemimpin
                                                   perjuangan melalui Dewan Keamanan Nasional yang diketuai oleh
                                                   Perdana Menteri/Menteri Pertahanan sesuai dengan Undang-Undang
                                                   Pertahanan Negara dan Undang-Undang Keadaan Bahaya. Hal lainnya
                                                   adalah melakukan penyederhanaan beberapa badan pembantu dalam
                                                   staf penguasa perang menjadi satu sebagai badan pembantu Front
                                                   Nasional. Front Nasional Pembebasan Irian Barat sendiri diresmikan
                                                   pada tanggal 10 Februari 1958. 375
                                                         Pada perkembangannya, upaya Indonesia untuk mendapatkan
                                                   Irian Barat makin bertambah sulit, karena Australia menyatakan
                                                   dukungannya terhadap posisi Belanda di Irian Barat. Dukungan yang
                                                   diberikan Australia ini juga tidak terlepas dari adanya kepentingan
                                                   geopolitik mereka terhadap Irian Barat. Australia yang merupakan
                                                   anggota ANZUS (Pakta pertahanan kawasan Pasifik bersama dengan
                                                   AS) memandang bahwa tuntutan Indonesia atas Irian Barat sebagai
                                                   suatu kebijaksanaan ekspansif yang memiliki dampak negatif terhadap
                                                   wilayah protektorat Papua Nugini. Maka dari itu, kehadiran Belanda
                                                   di Irian Barat memberikan jaminan keamanan bagi Australia. Wajar
                            Akan tetapi            saja jika kemudian Australia, meskipun memiliki posisi yang dekat

                            perjuangan             dengan wilayah Indonesia, secara aktif menolak pemberian resolusi
                          pembebasan               atas tuntutan Indonesia terhadap persoalan Irian Barat. 376
                                                         Dengan adanya dukungan dari pihak Australia, kedudukan
                    Irian Barat belum              Belanda di Irian Barat semakin kuat. Bahkan kedua negara tersebut
                 membuahkan hasil                  menjalin perundingan rahasia mengenai tindakan bersama kedua

                   di masa DPR hasil               negara tersebut dalam mempertahankan Irian Barat dan Papua Nugini.
                          Pemilu 1955.             Terkait dengan hal ini, sikap pemerintah Indonesia persoalan Irian
                                                   Barat yang belum usai, ditegaskan kembali ketika Indonesia mengubah
                                                   sistem pemerintahan parlementernya menjadi Demokrasi Terpimpin.
                                                   Pengubahan sistem pemerintahan ini ditandai pengembalian mandat
                                                   oleh Perdana Menteri Djuanda kepada Presiden Sukarno dan dengan
                                                   tampilnya Presiden Sukarno sebagai figure utama pemerintahan yang
                                                   high profile dan konfrontatif.  Upaya-upaya untuk mempertahankan
                                                                              377
                                                   Irian Barat terus dilakukan sampai pada akhirnya pada tahun 15


                                                   375  Kementerian Penerangan RI, op.cit, hlm. 10-11.
                                                   376  Kementerian Penerangan RI, op.cit, hlm. 46.
                                                   377  Ibid., hlm. 47



                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   307
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd   307                                                                  11/19/19   9:22 AM
   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311